Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah setelah risalah Federal Reserve (The Fed) menunjukkan pejabat bank sentral terbagi mengenai perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan terakhir.
Rabu (16/8), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 180,65 poin atau 0,52% menjadi 34.765,74 poin, indeks S&P 500 melemah 33,53 poin, atau 0,76% ke 4.404,33 poin dan indeks Nasdaq Composite turun 156,42 poin atau 1,15% menjadi 13.474,63.
Dengan posisi ini, indeks S&P 500 sudah turun 1,9% selama dua sesi terakhir, penurunan dua hari terdalam sejak April.
Sentimen yang menyeret bursa saham Amerika Serikat (AS) datang setelah risalah pertemuan kebijakan moneter The Fed bulan Juli menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan terus memprioritaskan pertempuran melawan inflasi, menambah ketidakpastian di kalangan investor tentang prospek suku bunga.
"Saya setuju dengan para gubernur bahwa kami tidak yakin bahwa inflasi benar-benar ada di kaca spion," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
"Saya pikir pasar akan gelisah mengenai apa yang akan dilakukan Fed sepanjang September dan hingga Oktober."
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Dow Naik Didorong Saham Target, Notula The Fed Jadi Fokus
Saham bank memperpanjang koreksi, dengan sektor bank pada indeks S&P 500 turun 1%. Di mana, Bank of America memimpin pelemahan di antara bank-bank besar setelah turun 2,2% di sesi ini.
Saham Nvidia juga membalikkan kenaikan awal menjadi melemah 1% setelah naik dalam dua sesi terakhir, karena dua broker lagi menaikkan target harga saham Nvidia menjelang hasil kinerja kuartalan dari perancang chip di minggu depan.
"Investor mulai lebih memperhatikan gambaran ekonomi di sini," kata Mike Reynolds, wakil presiden strategi investasi di Glenmede.
Bursa saham telah menderita melalui masa sulit pada bulan Agustus, dengan indeks S&P 500 merana di dekat posisi terendah dalam 1 bulan karena data menggarisbawahi inflasi yang kaku dan ekonomi yang kuat memicu kekhawatiran suku bunga tetap tinggi lebih lama.
Sementara sebagian besar investor memperkirakan pengetatan moneter The Fed akan segera berakhir, kekhawatiran masih ada bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.
Baca Juga: IHSG Turun 0,21% ke 6.900 Hari Rabu (16/8), EXCL, GGRM, ARTO Top Gainers LQ45
Di sisi lain, saham Target naik hampir 3% setelah laba kuartal kedua pengecer besar mengalahkan perkiraan.
Sedangkan, Walmart berakhir mendekati datar, membalikkan kerugian intraday, menjelang hasil kuartalan yang akan dirilis Kamis pagi.
Walmart diperkirakan akan menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh, karena pembeli AS terus membeli barang-barang penting bahkan ketika biaya pinjaman meningkat, standar pinjaman semakin ketat, dan gambaran ketenagakerjaan melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News