kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Meriah, S&P 500 dan Nasdaq Menyentuh Tertinggi Baru 2023


Jumat, 09 Juni 2023 / 21:32 WIB
Wall Street Meriah, S&P 500 dan Nasdaq Menyentuh Tertinggi Baru 2023
ILUSTRASI. Wall Street dibuka meriah jelang akhir pekan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai tertinggi baru 2023.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka meriah jelang akhir pekan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai tertinggi baru 2023 pada hari Jumat (9/6). 

Penguatan indeks saham Wall Street dipicu saham Tesla yang naik, menyusul kerja sama dengan General Motors. Sementara investor menunggu data inflasi dan keputusan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan depan.

Jumat (9/6) pukul 21.24 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,27% ke 33.923. Indeks S&P 500 naik 0,60% ke 4.319. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 1,07% ke 13.379.

Harga saham Tesla Inc naik 5,7% setelah General Motors setuju menggunakan jaringan Supercharger milik Tesla. Saham GM naik 3,8%.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,92% Pekan Ini Didorong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Domestik

Benchmark S&P 500 pada hari Kamis berakhir 20% di atas penutupan terendah 12 Oktober, menandakan dimulainya kondisi bullish baru seperti yang didefinisikan oleh beberapa pelaku pasar.

Reli di saham-saham berkapitalisasi besar, musim laba yang lebih baik dari perkiraan, dan ekspektasi bahwa Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunganya telah mendukung Wall Street tahun ini. Kenaikan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran resesi yang menjulang dan inflasi yang bandel.

"Nada keseluruhan pasar didasarkan pada gagasan bahwa Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments kepada Reuters. Dia menambahkan jika terjadi jeda kenaikan suku bunga, pasar yang lebih luas akan mulai reli dan mungkin mengejar saham teknologi berkapitalisasi besar yang telah memimpin hingga sekarang.

Para trader memperkirakan peluang 72% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% saat ini dalam pertemuan kebijakan 13-14 Juni, menurut Fedwatch CMEGroup.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,92% Dalam Sepekan, Kenaikan Harga Komoditas Menyokong Bursa

Data harga konsumen yang akan dirilis pada hari Selasa (13/6) akan membantu membentuk ekspektasi seputar langkah lebih lanjut oleh Fed. Para pedagang sudah memperkirakan peluang 50% kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juli.

"Kami memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya dalam siklus ini pada bulan Juli. Pada bulan September, kami pikir pelemahan aktivitas dan data ketenagakerjaan akan mengarah ke jeda yang lebih lama, dengan The Fed bertahan di 5,5% hingga penurunan suku bunga pertamanya pada bulan Maret 2024," kata ekonom BNP Paribas.

Tanda-tanda ketahanan ekonomi AS dan harapan The Fed menghentikan pengetatan moneter yang agresif telah mendorong pengukur volatilitas jatuh. Indeks Volatilitas CBOE, umumnya dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, turun ke level baru sebelum pandemi di 13,53 poin pada hari Kamis.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.694 Pada Jumat (9/6), FILM, BMRI, ASII Paling Banyak Net Buy Asing

Harga saham Target Corp tergelincir 1,3% setelah Citi menurunkan peringkat pengecer besar ini menjadi netral. Citi menyebut, penjualan Target bisa turun lebih jauh tahun ini di tengah latar belakang makro yang menantang.

Harga saham Adobe Inc naik 5,4% setelah Wells Fargo mengerek rating menjadi overweight. Wells Fargo mengatakan, pembuat perangkat lunak Photoshop siap untuk mendapatkan keuntungan dari ledakan AI generatif.

Harga saham Netflix Inc naik 1,7% menyusul laporan bahwa langganannya melonjak setelah raksasa streaming itu melakukan tindakan keras dalam berbagi kata sandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×