kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Wall Street Ditutup Turun Selasa (5/8), Cermati Dampak Tarif ke Kinerja dan Ekonomi


Rabu, 06 Agustus 2025 / 05:10 WIB
Wall Street Ditutup Turun Selasa (5/8), Cermati Dampak Tarif ke Kinerja dan Ekonomi
ILUSTRASI. Indeks saham utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/8) waktu setempat, seiring investor menimbang dampak tarif impor terhadap kinerja emiten dan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS). REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Indeks saham utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/8) waktu setempat, seiring investor menimbang dampak tarif impor terhadap kinerja emiten dan prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 61,90 poin atau 0,14% menjadi 44.111,74. Indeks S&P 500 melemah 30,75 poin atau 0,49% ke 6.299,19, sementara Nasdaq Composite merosot 137,03 poin atau 0,65% ke posisi 20.916,55.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed

Tekanan tarif terlihat dalam laporan keuangan sejumlah emiten. Saham Yum Brands, induk dari jaringan restoran cepat saji KFC, anjlok 5,1% setelah laba kuartal II di bawah ekspektasi akibat berkurangnya belanja konsumen yang dibebani tarif perdagangan.

Caterpillar juga memperingatkan bahwa tarif AS dapat menimbulkan tantangan signifikan pada paruh kedua 2025 dan menambah biaya hingga US$1,5 miliar. Meski demikian, saham perusahaan alat berat tersebut justru naik tipis 0,1%.

Di sisi makro, neraca perdagangan AS menunjukkan defisit yang menyempit pada Juni akibat penurunan tajam impor barang konsumsi. Defisit dagang dengan China tercatat turun ke level terendah dalam lebih dari 21 tahun.

Sementara itu, aktivitas sektor jasa AS pada Juli nyaris stagnan. Pelaku usaha menyebutkan bahwa tarif impor baru turut mendorong kenaikan biaya operasional.

Baca Juga: Ini yang Bakal Dilakukan Trump jika Kesepakatan Dagang dengan China Tercapai

“Jika melihat hasil laporan keuangan, sebagian besar masih melampaui ekspektasi analis yang rendah,” ujar Terry Sandven, Chief Equity Strategist di U.S. Bank Wealth Management.

“Namun, dampak tarif masih terus berkembang. Meskipun belum terlihat pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan, ancamannya tetap membayangi.”

Presiden AS Donald Trump kembali mengangkat isu tarif. Ia menyatakan bahwa pemerintah dapat memberlakukan “tarif kecil” atas impor farmasi sebelum menaikkan tarif lebih lanjut.

Trump juga mengisyaratkan akan mengumumkan tarif tambahan atas semikonduktor dan chip dalam “satu minggu ke depan.”

“Pergerakan pasar hari ini mencerminkan sikap investor yang sedang menahan diri,” tambah Sandven. “Namun secara keseluruhan, fundamental pasar saham tahun ini masih konstruktif.”

Baca Juga: Putin Ragukan Ultimatum Trump, Tetap Incar Empat Wilayah Ukraina

Meski pasar cenderung terkoreksi, indeks S&P 500 dan Nasdaq baru-baru ini mencatat serangkaian rekor tertinggi. S&P 500 sendiri masih membukukan kenaikan 7,1% secara year-to-date (YtD).

Di sektor lainnya, saham Marriott International naik tipis 0,2% meskipun perusahaan memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba setahun penuh, mengutip melemahnya permintaan perjalanan dan ketidakpastian ekonomi.

Dengan musim laporan keuangan kuartal II hampir berakhir, investor kini mengalihkan fokus pada laporan keuangan dari Walt Disney dan McDonald’s yang dijadwalkan rilis Rabu waktu setempat.

Selanjutnya: MSCI Segera Umumkan Hasil Rebalancing Indeks, Ini Saham yang Potensial Masuk

Menarik Dibaca: Mengenal Bichat, Aplikasi Chatting Tanpa Internet yang jadi Tandingan WhatsApp!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×