kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Wall Street Dibuka Turun Selasa (17/6), Perang Israel - Iran Bayangi Sentimen Pasar


Selasa, 17 Juni 2025 / 20:53 WIB
Wall Street Dibuka Turun Selasa (17/6), Perang Israel - Iran Bayangi Sentimen Pasar
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., May 30, 2025. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Selasa (17/6) di tengah kekhawatiran pasar global terhadap konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran.

Ketegangan geopolitik ini membayangi keputusan kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed pekan ini.

Baca Juga: Wall Street Menguat Didukung Turunnya Harga Minyak dan Harapan Gencatan Senjata

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 156,5 poin atau 0,37% ke level 42.358,62.

Sementara itu, S&P 500 terkoreksi 21 poin atau 0,35% ke 6.012,15 dan Nasdaq Composite melemah 74,1 poin atau 0,38% ke posisi 19.627,08 pada saat bel pembukaan.

Konflik udara antara Iran dan Israel yang memasuki hari kelima setelah serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran telah memicu kekhawatiran bahwa situasi ini dapat mengganggu pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah yang kaya energi.

Meski begitu, pelaku pasar tampaknya masih menilai konflik ini tidak akan meluas secara drastis.

Baca Juga: Slovakia dan Ceko Evakuasi Warganya dari Israel di Tengah Perang Iran-Israel

“Wall Street memperkirakan situasinya masih bisa dikendalikan. Pasar mencermatinya dengan serius, tetapi belum terlihat tanda-tanda kepanikan,” ujar Larry Tentarelli, Kepala Strategi Teknis di Blue Chip Daily Trend Report.

Saham-saham energi AS justru mencatat kenaikan dalam perdagangan pre-market, seiring harga minyak yang tetap tinggi akibat ketidakpastian geopolitik.

Saham Chevron dan ExxonMobil masing-masing naik 0,7%, sementara Occidental Petroleum menguat 0,8% dan Devon Energy melonjak 1,2%.

Kenaikan harga minyak ini terjadi menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter The Fed yang dijadwalkan Rabu waktu setempat.

Baca Juga: Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal dan Keluarkan Peringatan Keras untuk Iran

Pasar secara luas memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuan.

Berdasarkan alat pemantau FedWatch dari CME Group, pelaku pasar kini memproyeksikan penurunan suku bunga sekitar 48 basis poin hingga akhir 2025, dengan peluang 59% penurunan 25 bps pada bulan September.

Selanjutnya: Kredivo Angkat Andre Rasjid sebagai Anggota Dewan Komisaris

Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×