kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Wall Street Menguat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed


Selasa, 05 Agustus 2025 / 20:46 WIB
Wall Street Menguat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Indeks Utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (5/8/2025), didukung optimism potensi penurunan suku bunga Federal Reserve. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (5/8/2025), didukung optimism potensi penurunan suku bunga Federal Reserve. Sementara itu, investor juga tengah menimbang laporan kinerja sejumlah emiten.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 26,4 poin, atau 0,06% ke level 44.200,07. Indeks S&P 500 naik 6,7 poin, atau 0,11%, ke level 6.336,63, sementara Nasdaq Composite naik 38,5 poin, atau 0,18%, menjadi 21.092,09.

Kemarin, Wall Street kembali bergairah dengan mencatat sesi terbaiknya sejak 27 Mei dan memulihkan kerugian dari aksi jual pada hari Jumat, ketika data ketenagakerjaan bulan Juli yang mengecewakan dan revisi penurunan tajam pada bulan-bulan sebelumnya memicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.

Baca Juga: Wall Street Bangkit, Tiga Indeks Utama Catat Kenaikan Harian Tertinggi Sejak Mei

Menurut perangkat FedWatch CME Group, peluang penurunan suku bunga pada bulan September kini mencapai 88,2%, dibandingkan dengan 63,3% seminggu sebelumnya. 

Pelaku pasar memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga 25 basis poin pada akhir tahun.

Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar yang akan dirilis pada hari Selasa antara lain Advanced Micro Devices, Snap, dan Rivian.

Saham Pfizer naik 2,4% dalam perdagangan pre market setelah menaikkan proyeksi laba tahunannya, sementara saham Palantir Technologies naik 7,1% karena meningkatkan proyeksi pendapatan tahunannya.

Saham perusahaan telehealth daring Hims and Hers Health anjlok 10,2% setelah gagal mencapai estimasi Wall Street untuk pendapatan kuartal kedua, karena jumlah pelanggan obat penurun berat badan versi racikannya menurun.

Sementara itu, keputusan Presiden Donald Trump untuk memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja, yang bertanggung jawab atas data pekerjaan sebelumnya, memicu kekhawatiran investor tentang integritas data ekonomi.

Pengunduran diri Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler yang mengejutkan pada hari Jumat juga membuka jalan bagi Trump untuk mengubah kepemimpinan The Fed lebih awal dari yang diperkirakan. 

Baca Juga: Wall Street Menguat pada Awal Pekan Ini, Pasca Aksi Jual Pekan Lalu

Trump telah berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga.

Trump pada hari Selasa mengatakan ia akan segera mengumumkan keputusan tentang pengganti sementara Gubernur The Fed Kugler, serta pilihannya untuk ketua The Fed berikutnya.

"Anda bisa mengumumkan siapa ketua berikutnya, tetapi saya rasa Ketua Powell tidak akan pergi hingga akhir masa jabatannya. Saya juga tidak yakin siapa pun yang diumumkan sebagai ketua Fed yang baru akan benar-benar berdampak," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth.

Pembacaan akhir Indeks Manajer Pembelian S&P Global untuk bulan Juli dijadwalkan rilis pukul 09.45 ET, diikuti oleh PMI non-manufaktur dari Institute for Supply Management pukul 10.00 ET.

Investor juga mempertimbangkan dampak tarif AS terhadap ekonomi global dan pendapatan perusahaan. Trump pada hari Senin mengancam akan menaikkan tarif impor barang-barang dari India atas pembelian minyak Rusia, sementara New Delhi menyebut serangan itu tidak dapat dibenarkan dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya.

Pasar juga masih mengamati apakah Trump akan memutuskan untuk memperpanjang gencatan senjata perdagangan dengan China yang berakhir pada 12 Agustus, atau berpotensi membiarkan tarif kembali melonjak hingga tiga digit.

Selanjutnya: Realisasi KPR Bersubsidi Capai 190 Ribu Unit, Menteri PKP Dorong Pembangunan Rumah

Menarik Dibaca: Jangan Tergiur Promo Murah! Ini 4 Tips Menghindari Penipuan Agen Perjalanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×