kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.675   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.549   40,08   0,47%
  • KOMPAS100 1.182   8,55   0,73%
  • LQ45 851   5,37   0,64%
  • ISSI 303   2,00   0,67%
  • IDX30 439   2,95   0,68%
  • IDXHIDIV20 506   2,43   0,48%
  • IDX80 132   0,73   0,55%
  • IDXV30 138   0,41   0,30%
  • IDXQ30 139   0,76   0,55%

Wall Street Dibuka Turun Senin (1/12), Jelang Pidato Powell dan Rilis Data Manufaktur


Senin, 01 Desember 2025 / 21:50 WIB
Wall Street Dibuka Turun Senin (1/12), Jelang Pidato Powell dan Rilis Data Manufaktur
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (1/12/2025), seiring investor memilih menunggu rilis data ekonomi terbaru serta pidato Ketua Fed Jerome Powell yang dinilai penting untuk membaca arah kebijakan bank sentral bulan ini.. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (1/12/2025), seiring investor memilih menunggu rilis data ekonomi terbaru serta pidato Ketua Fed Jerome Powell yang dinilai penting untuk membaca arah kebijakan bank sentral bulan ini.

Melansir Reuters, pada pembukaan, Dow Jones Industrial Average terkoreksi 135,6 poin (0,28%) ke level 47.580,85.

S&P 500 turun 36,8 poin (0,54%) ke 6.812,30, sementara Nasdaq Composite melemah 193,3 poin (0,83%) ke 23.172,34.

Baca Juga: Energi Mega Persada (ENRG) Tawarkan Obligasi Rp 500 Miliar, Begini Prospeknya

Pergerakan ini mengikuti performa beragam Wall Street bulan lalu. S&P 500 dan Dow mencatat kenaikan moderat, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember, meski kekhawatiran bubble saham-saham kecerdasan buatan masih membayangi.

Sebaliknya, Nasdaq mencatat penurunan bulanan terbesar sejak Maret.

Pelaku pasar kini menanti hasil survei manufaktur AS dari S&P Global dan Institute for Supply Management (ISM) yang dirilis tak lama setelah pembukaan perdagangan, untuk membaca kondisi ekonomi terkini.

Analis Capital.com, Daniela Hathorn, menilai data terbaru masih menunjukkan tekanan kenaikan harga yang belum sepenuhnya sejalan dengan ekspektasi pasar.

Ketidakselarasan ini membuat volatilitas pasar berpotensi berlanjut hingga data yang lebih solid muncul.

Baca Juga: Direktur Chandra Asri (TPIA) Serok Ratusan Ribu Saham, Ini Tujuannya

Powell dijadwalkan memberikan pidato pada Senin malam. Pernyataannya akan dicermati untuk mencari petunjuk soal peluang pemangkasan suku bunga.

Ekspektasi memang meningkat setelah beberapa pejabat The Fed memberikan sinyal dovish dan laporan yang menyebut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi kandidat utama pengganti Powell.

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan 87,6% peluang pemangkasan suku bunga 25 bps pada Desember, dua kali lipat lebih tinggi dibanding akhir bulan lalu.

Investor juga menanti laporan tertunda terkait Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk September, indeks inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis Jumat.

Selanjutnya: Sah! Munadi Herlambang Lolos Jadi Direktur BNI

Menarik Dibaca: Hunian Modern Kian Diminati, LIXIL Buka Experience Center di Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×