kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Wall Street Menguat Tipis, Investor Cermati Pernyataan Powell dan Data Ekonomi


Rabu, 24 September 2025 / 20:55 WIB
Diperbarui Rabu, 24 September 2025 / 20:57 WIB
Wall Street Menguat Tipis, Investor Cermati Pernyataan Powell dan Data Ekonomi
ILUSTRASI. Pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di New York City, Amerika Serikat, 4 September 2025. Bursa saham Amerika Serikat dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (24/9) seiring investor mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat dibuka menguat tipis pada perdagangan Rabu (24/9/2025) seiring investor mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell serta menanti rilis data ekonomi penting pekan ini.

Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 76,2 poin atau 0,16% ke level 46.368,94. Indeks S&P 500 menguat 12,9 poin atau 0,19% menjadi 6.669,79, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 82,5 poin atau 0,37% ke 22.656,01.

Powell dalam pidatonya menegaskan bank sentral masih menghadapi keseimbangan sulit antara risiko inflasi dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja. 

Ia juga menyinggung valuasi harga aset yang dinilai cukup tinggi, meski tidak secara tegas mendukung salah satu kubu dalam perdebatan internal The Fed mengenai perlunya pemangkasan suku bunga lebih agresif atau pengetatan yang lebih hati-hati.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis, Investor Tunggu Laporan Ritel dan Pidato Powell

“Komentar Powell soal valuasi pasar saham sempat mengejutkan, memberi sinyal bahwa The Fed mungkin khawatir terhadap kenaikan harga aset,” kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital.

Investor kini menanti rilis data inflasi inti pengeluaran konsumsi personal (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pekan ini. Data pasar perumahan AS juga ditunggu untuk melihat minat konsumen dan sentimen pengembang di tengah biaya pinjaman yang masih tinggi. 

Selain itu, pidato Presiden Fed San Francisco Mary Daly diperkirakan memberi gambaran tambahan tentang arah kebijakan moneter.

Di pasar saham, beberapa pergerakan mencolok terjadi. Saham Lithium Americas melonjak 70,5% dalam pra-perdagangan setelah Reuters melaporkan pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan kepemilikan hingga 10% saham perusahaan tersebut. 

Pemerintah AS juga dikabarkan membahas pinjaman lebih dari US$2,26 miliar untuk proyek litium Thacker Pass yang melibatkan General Motors. Saham General Motors sendiri naik 2,4% setelah mendapat rekomendasi “buy” dari UBS.

Baca Juga: Wall Street Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Data Ekonomi

Di sisi lain, saham Alibaba Group yang terdaftar di AS melonjak 8,4% usai mengumumkan kemitraan dengan Nvidia. 

“Alibaba adalah pemain utama AI asal China yang terdaftar di AS, dan reli ini tampaknya masih berpotensi berlanjut,” ujar Matthew Tuttle, CEO Tuttle Capital Management.

Kabar positif juga datang dari ServiceNow yang naik 1,1% setelah di-upgrade Morgan Stanley, serta Amazon yang menguat 1,2% setelah Wells Fargo menaikkan rekomendasinya. Sebaliknya, saham Adobe turun 1,2% usai Morgan Stanley menurunkan peringkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×