kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Wall Street Dibuka Turun karena Data Tenaga Kerja pada Kamis (6/7)


Kamis, 06 Juli 2023 / 20:48 WIB
Wall Street Dibuka Turun karena Data Tenaga Kerja pada Kamis (6/7)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Kamis (6/7). Dipicu data pasar tenaga kerja yang tangguh dan risalah hawkish dari pertemuan The Fed pada Juni, mengipasi kekhawatiran akan bank sentral dapat mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average dibuka turun 117,25 poin atau 0,34% ke 34.171,39. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 24,20 poin atau 0,54% pada 4.422,62 dan Nasdaq Composite turun 138,49 poin atau 1,00% menjadi 13.653,17 pada bel pembukaan.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Melemah, Investor Mencerna Risalah The Fed

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan, penggajian swasta meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni. Data ini menggambarkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun risiko resesi meningkat dari suku bunga yang lebih tinggi.

Survei lain menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat minggu lalu.

"Berita besarnya adalah The Fed dan kemungkinan bahwa mereka akan menaikkan suku pada pertemuan Juli," kata Sam Stovall, chief investment strategist di CFRA Research.

Presiden The Fed Dallas Lorie Logan mengatakan pada hari Kamis "akan sangat tepat" untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni itu sendiri.

Indeks saham AS telah tergelincir pada sesi sebelumnya setelah risalah The Fed menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan mengharapkan pengetatan kebijakan lebih lanjut, bahkan ketika mereka setuju untuk mempertahankan suku bunga stabil di bulan Juni.

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Melemah di Pagi Ini (6/7), Terseret Hasil Risalah The Fed

"Investor menggunakan kekhawatiran seputar suku bunga dan kurva imbal hasil terbalik sebagai alasan untuk mengambil keuntungan jangka pendek di pasar ekuitas," tambah Stovall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×