kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Ditutup Melemah, Investor Mencerna Risalah The Fed


Kamis, 06 Juli 2023 / 05:42 WIB
Wall Street Ditutup Melemah, Investor Mencerna Risalah The Fed
ILUSTRASI. Wall Street ditutup melemah usai rilis risalah The Fed keluar


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup dengan penurunan moderat karena investor mencerna risalah dari pertemuan terbaru Federal Reserve dan bersiap untuk data ekonomi yang signifikan di hari-hari mendatang.

Rabu (5/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 129,83 poin atau 0,38% menjadi 34.288,64, indeks S&P 500 melemah 8,77 poin atau 0,20% ke 4.446,82 dan indeks Nasdaq Composite melemah 25,12 poin atau 0,18% ke 13.791,65.

Di mana, sektor Material turun paling besar di antara sektoral pada indeks S&P 500, setelah turun 2,5%.

Dalam rilis Risalah menunjukkan, The Fed bersatu setuju untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Juni sebagai cara untuk mengulur waktu dan menilai apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan.

Menyusul rilis risalah yang diantisipasi, sebagian besar investor masih mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang akan digelar pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Indeks Wall Street Tergelincir, Investor Tunggu Arah Bunga The Fed

Sementara itu, investor juga akan mencermati Data ekonomi utama yang dirilis sebelum pertemuan, termasuk laporan pekerjaan bulanan AS yang akan keluar pada hari Jumat (7/7).

"Pasar menunggu dan melihat data ekonomi," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest Wealth Management. "Karena The Fed bergantung pada data, begitu pula pasar."

Dalam data yang keluar pada hari Rabu, pesanan baru untuk barang-barang buatan AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Mei, mengipasi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Sementara itu, aktivitas jasa China berkembang pada laju paling lambat dalam lima bulan di bulan Juni, menurut survei sektor swasta.

Pada perdagangan kali ini, saham perusahaan chip turun setelah China mengatakan akan mengontrol ekspor beberapa logam yang banyak digunakan dalam industri semikonduktor karena ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat terkait akses ke microchip berteknologi tinggi.

Philadelphia SE Semiconductor Index turun 2,2%, sementara saham Intel merosot 3,3% dan Texas Instruments melemah 1,8%.

Baca Juga: Alasan Mengapa Warren Buffett Cinta Mati Saham Apple

Sedangkan, saham Meta Platforms naik 2,9% menjelang rilis yang diharapkan dari aplikasi saingan Twitter perusahaan, Threads, pada hari Kamis.

Saham Megacap seperti Meta telah memimpin kenaikan sepanjang tahun ini untuk indeks ekuitas utama, termasuk kenaikan paruh pertama terbesar untuk Nasdaq Composite dalam 40 tahun.

“Kita bisa melihat saham terbesar mundur, tetapi rata-rata saham mengejar,” kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital. "Kami mencari sedikit konvergensi."

Di sisi lain, saham United Parcel Service turun 2,1% setelah Teamsters Union mengatakan UPS "keluar" dari negosiasi atas kontrak baru, klaim yang dibantah oleh raksasa pengiriman itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×