kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menghijau Menanti Data Inflasi Utama AS, Kamis (8/6)


Kamis, 08 Juni 2023 / 22:04 WIB
Wall Street Menghijau Menanti Data Inflasi Utama AS, Kamis (8/6)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak lebih tinggi pada perdagangan Kamis (8/6). Penurunan imbal hasil obligasi mendorong saham megacap, meskipun investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi dan pertemuan kebijakan The Fed minggu depan.

Melansir Reuters, pukul 10:06 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 53,11 poin atau 0,16% ke 33.718,13, S&P 500 naik 7,13 poin atau 0,17% ke 4.274,65, dan Nasdaq Composite naik 50,86 poin atau 0,39 % pada 13.155,75.

Saham kelas berat Amazon.com Inc naik 2,2%. Sementara saham Nvidia Corp dan Tesla Inc masing-masing naik sekitar 1%.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah, Dow Jones Perkasa

Imbal hasil US Treasury dua tahun, yang cenderung bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, tergelincir dari level tertinggi satu minggu menjadi 4,49%. Menyusul lonjakan tajam data klaim pengangguran mingguan, menandakan pasar tenaga kerja yang melemah.

Mengacu CME Fedwatch tool, pedagang memperkirakan peluang 73% dari The Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% saat ini selama pertemuan kebijakan moneter pada 13-14 Juni. Namun, mereka melihat peluang 50% dari kenaikan suku bunga di bulan Juli.

"Pandangan kami tetap bahwa The Fed akan berhenti pada bulan Juni, tetapi membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan Juli, menjaganya tetap bergantung pada data. Akhirnya kami tidak berpikir Fed akan menaikkan pada bulan Juli," kata analis Jefferies Mohit Kumar.

S&P 500 dan Nasdaq yang padat saham teknologi ditutup lebih rendah pada hari Rabu (7/6), dengan saham megacap memimpin penurunan setelah Bank of Canada (BoC) mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga. Ini menunjukkan bahwa pengetatan moneter secara global masih jauh dari selesai.

"Mereka (BoC) mendukung pandangan kami bahwa inflasi akan bertahan lebih lama dari yang diinginkan bank sentral yang akan mengesampingkan pemotongan pada 2023," kata Kumar.

Baca Juga: Tiga Indeks Utama Wall Street Bergerak Tipis, Pasar Bertaruh Suku Bunga Tetap

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi pada 13 Juni, hari pertama pertemuan The Fed. Angka-angka tersebut diharapkan menunjukkan harga konsumen sedikit menurun di bulan Mei tetapi harga inti tetap kaku.

Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik tipis setelah turun ke level terendah pra-pandemi di 13,77 pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×