kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat, Ditopang Data Inflasi AS yang Menunjukkan Tren Menurun


Jumat, 13 Januari 2023 / 05:40 WIB
Wall Street Menguat, Ditopang Data Inflasi AS yang Menunjukkan Tren Menurun


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (12/1), memperpanjang kenaikan baru-baru ini karena data inflasi Desember menunjukkan penurunan. Hal ini mendukung ekspektasi melandainya ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 216,96 poin, atau 0,64%, ke level 34.189,97, S&P 500 naik 13,55 poin, atau 0,34%, ke level 3.983,16 dan Nasdaq Composite naike level 11.001,11.

Saham Microsoft naik 1,2%, memberikan dorongan terbesar ke S&P 500 dan Nasdaq, sementara saham energi juga lebih tinggi seiring dengan harga minyak. Sedangkan sektor energi naik 1,9%.

Baca Juga: Wall Street Melemah Meski Data Inflasi AS Sesuai Ekspektasi

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,14 miliar saham dengan rata-rata 10,88 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, inflasi Amerika Serikat turun untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun pada Desember 2022. Laporan tersebut memberikan harapan bahwa inflasi saat ini berada dalam tren menurun.

"Sebagian besar investor melihat inflasi turun. Itu pertanda positif, dan saya perkirakan laba akan lumayan," kata Gary Bradshaw, manajer portofolio di Hodges Capital Management di Dallas, Texas.

Sejumlah bank besar AS akan merilis laporan pendapatan pada Jumat pekan ini, memulai awal musim pendapatan kuartal keempat untuk perusahaan S&P 500.

Perdagangan fluktuatif mengikuti data inflasi. Sewa tetap sangat tinggi dalam laporan tersebut, sementara pasar tenaga kerja tetap ketat, dan inflasi masih jauh di atas target Fed.

Sebuah laporan terpisah pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun pada minggu lalu.

Tetapi beberapa ahli strategi mengatakan perlambatan inflasi AS dapat membuka jalan bagi The Fed untuk dapat menurunkan inflasi tanpa merusak pertumbuhan.

Taruhan pedagang tentang kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada Februari melonjak hingga 91% setelah data, dari 77% sebelumnya.

Baca Juga: Wall Street Melonjak, Didorong Optimisme Investor Jelang Rilis Data Inflasi

"Laporan (CPI) menegaskan bahwa inflasi berada dalam tren menurun dan telah berbalik arah," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Pejabat Fed Philadelphia Patrick Harker dan Pejabat Fed St. Louis James Bullard mengakui moderasi harga, tetapi menekankan perlunya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut untuk membawa inflasi turun ke target bank sentral.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Desember, setelah empat kali kenaikan 75-bps berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×