kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Dibuka Menguat Setelah Laporan Data PDB AS yang Kuat


Kamis, 25 Januari 2024 / 22:02 WIB
Wall Street Dibuka Menguat Setelah Laporan Data PDB AS yang Kuat
ILUSTRASI. Indeks-indeks utama Wall Street membuka perdagangan hari ini di zona hijau.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street membuka perdagangan hari ini di zona hijau. Penguatan pasar saham Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat sehingga meningkatkan harapan kemungkinan terjadinya soft landing. 

Kamis (25/1) pukul 21.52 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,34% ke 37.937. Indeks S&P 500 naik 0,42% ke 4.889. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,37% ke 15.539.

Perkiraan awal menunjukkan produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat AS naik 3,3% secara tahunan. Angka ini jauh lebih tinggi dari kenaikan PDB 2% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

“PDB yang lebih kuat dari perkiraan meningkatkan kemungkinan terjadinya soft landing,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa rilis data ini memastikan fakta bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Perdagangan Jumat (26/1)

Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 20 Januari naik menjadi 214.000. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan angka 200.000.

Data tenaga kerja yang cenderung memburuk ini berpotensi memundurkan rencana penurunan suku bunga AS. Para pelaku pasar lebih bertaruh pada penurunan suku bunga di bulan Mei, lebih lama ketimbang prediksi awal penurunan di bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Tesla meredam euforia di pasar setelah sahamnya merosot 8,8% dalam perdagangan pra-pasar. Saham produsen kendaraan listrik ini terjun karena peringatan bahwa pertumbuhan penjualan mungkin melambat tajam tahun ini.

Harga saham pembuat kendaraan listrik Rivian Automotive dan Lucid Group juga masing-masing turun 2,2% dan 3,5%.

“Setiap upaya signifikan (Tesla) untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan mulai saat ini mungkin akan mengakibatkan penurunan lebih lanjut dalam margin operasi, karena harus bersaing dengan BYD di Tiongkok – salah satu pasar terbesarnya – serta meningkatnya persaingan di tempat lain,” kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets.

Baca Juga: MBMA, MTEL, PGEO, PTMP Resmi Masuk Indeks LQ45 Per Februari 2024

Peringatan pertumbuhan Tesla dapat memicu kekhawatiran atas valuasi perusahaan-perusahaan megacap yang sangat tertimbang, yang juga dikenal sebagai Magnificent 7. Saham-saham ini telah menjadi pendorong utama reli Wall Street sejak akhir tahun 2023.

Indeks acuan S&P 500 naik ke rekor penutupan tertinggi keempat berturut-turut hingga hari Rabu. Indeks acuan ini kembali menguji level tertinggi baru.

Harga saham Boeing turun 2,6% setelah Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS melarang produsen pesawat bermasalah tersebut memperluas produksi pesawat berbadan sempit 737 MAX miliknya.

Harga saham Apple tergelincir 0,2% setelah pemasok STMicroelectronics memperkirakan penurunan pendapatan kuartal pertama lebih dari 15%. Data menunjukkan bahwa pengiriman ponsel pintar pembuat iPhone di Tiongkok menyusut 2,1% pada kuartal terakhir tahun 2023 dari tahun sebelumnya.

Harga saham American Airlines naik 4,0% karena maskapai tersebut memperkirakan laba tahunannya sebagian besar optimistis. Sementara Southwest Airlines naik 2,0% menyusul kerugian kuartal keempat yang lebih kecil dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×