kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Dibuka Melonjak Setelah Data Inflasi Lebih Dingin, Selasa (14/11)


Selasa, 14 November 2023 / 21:51 WIB
Wall Street Dibuka Melonjak Setelah Data Inflasi Lebih Dingin, Selasa (14/11)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks saham utama Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tajam pada hari Selasa (14/11).

Setelah data inflasi yang lebih baik dari perkiraan, mendorong ekspektasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 243,33 poin atau 0,71% pada pembukaan perdagangan ke 34.581,20.

S&P 500 dibuka lebih tinggi 47,42 poin atau 1,07% pada 4.458,97. Sementara Nasdaq Composite naik 247,63 poin atau 1,80% menjadi 14.015,37 pada bel pembukaan.

Baca Juga: US Consumer Prices Unchanged in October

Dalam 12 bulan hingga Oktober, indeks harga konsumen (IHK) naik 3,2%, setelah naik 3,7% di bulan September. Sementara para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, kenaikan 3,3% pada basis tahunan (YoY).

Harga-harga inti, yang tidak termasuk komponen-komponen makanan dan energi yang bergejolak, naik 4,0%, di bawah estimasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan 4,1%.

"Kami senang melihat IHK umum dan IHK inti lebih rendah dari yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed telah selesai, tidak ada lagi yang dapat dilakukannya di sini," kata Thomas Hayes, ketua hedge fund Great Hill Capital di New York.

"Anda harus mengawasi potensi deflasi, namun saat ini ini adalah masa-masa emas. Inilah yang dicari oleh The Fed, perlambatan inflasi, perlambatan pasar tenaga kerja dan ekonomi yang bertahan pada saat yang bersamaan."

Menyusul data tersebut, para trader menghapus taruhan bahwa the Fed akan menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut dan bertaruh pada penurunan suku bunga yang dimulai pada bulan Mei.

Baca Juga: Wall Street Mixed di Awal Pekan, Investor Menunggu Data Inflasi AS

Imbal hasil US Treasury turun setelah data tersebut, dengan imbal hasil tenor dua tahun, yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun ke posisi terendah dua minggu di 4,872%.

Hal ini kemudian mengangkat saham-saham dengan pertumbuhan besar seperti Nvidia, Alphabet, Amazon.com, dan Tesla naik antara 1,8% dan 4,3% pada perdagangan premarket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×