Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada Senin (9/9), setelah mengalami kerugian besar minggu lalu.
Seiring para investor yang tetap optimistis mengenai prospek "soft landing" bagi perekonomian Amerika Serikat (AS) menjelang laporan inflasi penting akhir pekan ini.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 209,7 poin atau 0,52% pada pembukaan perdagangan menjadi 40.555,11.
Sementara itu, S&P 500 naik 33,6 poin atau 0,62% menjadi 5.442,07 dan Nasdaq Composite melonjak 144,8 poin atau 0,87% menjadi 16.835,674 saat bel pembukaan.
Baca Juga: Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Selasa (10/9)
Saham-saham megacap terkemuka semuanya naik dalam perdagangan pre-market, dengan Tesla memimpin kenaikan dengan peningkatan 2,2%.
Saham-saham teknologi chip, yang juga mengalami penurunan besar minggu lalu, pulih dengan AMD dan Marvell Technology masing-masing naik 1% dan 1,5%.
Asal tahu, pasar global terguncang minggu lalu akibat ketidakpastian kesehatan ekonomi AS, yang menambah volatilitas di tengah perubahan kebijakan The Fed dan kekhawatiran akan valuasi yang terlalu tinggi.
Data pekerjaan AS untuk bulan Agustus yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat lalu memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi, menyebabkan Nasdaq mengalami pekan terburuk sejak Januari 2022 dan S&P 500 mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023.
Baca Juga: IHSG Tergelincir Setelah Catat Rekor Tertinggi Baru, Simak Pemicunya
Meski demikian, hingga saat ini, S&P 500 masih naik 13,4% tahun ini, dengan harapan soft landing ekonomi AS tetap hidup karena The Fed diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga minggu depan.
Fokus pasar kini tertuju pada data harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (10/9). Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan moderasi inflasi utama tahunan menjadi 2,6% pada Agustus, sementara inflasi bulanan diperkirakan tidak berubah pada 0,2%.
"Walaupun pertempuran melawan inflasi belum sepenuhnya selesai, sepertinya aman untuk mengatakan bahwa The Fed seharusnya merasa cukup nyaman bahwa inflasi sudah cukup terkendali untuk mulai menggeser kebijakan moneter ke arah yang lebih longgar," kata Ronald Temple, chief market strategist di Lazard.
Baca Juga: IHSG Ditutup Turun 0,25% ke 7.702 Pada Senin (9/9), INKP, KLBF, BBNI Top Gainers LQ45
Data harga produsen akan menyusul pada Kamis (11/9), sementara pasar uang saat ini melihat peluang 75% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan dan diperkirakan akan ada penurunan total 100 basis poin hingga akhir tahun, menurut FedWatch Tool dari CME.
Bank of America, yang sebelumnya merupakan broker paling konservatif di Wall Street terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, kini menaikkan perkiraannya untuk menyesuaikan dengan mayoritas prediksi lainnya, yakni pemotongan sebesar 25 basis poin di setiap tiga pertemuan kebijakan yang tersisa tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News