kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

IHSG Tergelincir Setelah Catat Rekor Tertinggi Baru, Simak Pemicunya


Senin, 09 September 2024 / 17:32 WIB
IHSG Tergelincir Setelah Catat Rekor Tertinggi Baru, Simak Pemicunya
ILUSTRASI. Calon pegawai mengikuti pelatihan tentang pasar saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Menurut pengamat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat pada perdagangan hari Senin (9/9). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (9/9) dengan terkoreksi 0,25% ke level 7.702,73.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (9/9) dengan terkoreksi 0,25% atau turun 19,10 poin ke level 7.702,73. Padahal, IHSG mencetak rekor tertinggi baru pada Jumat (6/9) di posisi 7.721,84. 

Melemahnya indeks komposit dalam negeri ini sejalan dengan merahnya sejumlah indeks di Asia. Indeks Nikkei 225 asal Jepang turun 0,48%, Indeks Hang Seng melorot 1,42% dan Shanghai Composite Index turun 10,6%.  

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelaskan bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat adanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China. 

Baca Juga: Arus Modal Asing Mulai Keluar di September, Begini Proyeksi Rupiah

Pasalnya, ketenagakerjaan AS unemployment rate menurun dari sebelumnya 4,3% menjadi 4,2%. Di sisi lain, non farm payrolls AS mengalami kenaikan dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu. 

Meskipun mengalami kenaikan, non farm payrolls masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160.000. Selain itu, data non farm payrolls di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114.000 menjadi 89.000. 

"Ini membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam. Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75% untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps," tulisnya dalam riset, Senin (9/9). 

Dari Negeri Tirai Bambu, para pelaku pasar menantikan rilisnya neraca perdagangan yang diperkirakan menurun dari US$ 84,65 miliar menjadi US$ 83,90 miliar. Data industrial production diproyeksikan turun secara tahunan dari 5,1% menjadi 4,7%.  

Baca Juga: Asing Terus Akumulasi, Cek Saham-Saham yang Paling Banyak Diburu dalam Sepekan

"Ini terlihat dari NBS Manufacturing PMI yang berada di zona kontraksi di bawah 50 poin dan menurun dari sebelumnya 49,4 menjadi 49,1," jelas Nico. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×