kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Harga CPO Tertekan Pelemahan Ringgit pada Perdagangan Kamis (28/8)


Kamis, 28 Agustus 2025 / 16:18 WIB
Harga CPO Tertekan Pelemahan Ringgit pada Perdagangan Kamis (28/8)
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kualitas buah sawit di sebuah tempat jual beli tanda buah segar (RAM) di Desa Purnama Dumai, Riau, Sabtu (18/1/2025). Harga tandan buah segar (TBS) sawit di daerah tersebut mengalami penurunan drastis sejak pertengahan Januari 2025, anjlok dari Rp2.800 per kg menjadi Rp2.200 per kg dipengaruhi oleh masa trek atau penurunan hasil panen akibat perubahan cuaca ekstrem serta adanya pembatasan pembelian TBS sawit petani oleh sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di daerah itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit berjangka Malaysia berada di bawah MYR 4.500 per ton setelah mengalami kenaikan moderat pada sesi sebelumnya.

Harga CPO terbebani oleh penguatan ringgit dan melemahnya harga minyak nabati pesaing di bursa Dalian dan Chicago. Pada Kamis (28/8) harga CPO berada di RM 4.433 per ton, turun 1,20% dibanding sehari sebelumnya.  

Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (28/8), dari sisi pasokan, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia melaporkan kenaikan moderat dalam produksi minyak sawit mentah selama periode 1–20 Agustus dibandingkan periode yang sama di bulan Juli. 

Sementara itu, data Uni Eropa menunjukkan impor minyak sawit turun 34% year on year (yoy) menjadi 352.275 ton pada musim 2025–2026 yang dimulai Juli. Ini mencerminkan aturan keberlanjutan yang lebih ketat. 

Baca Juga: Putusan Panel WTO Bisa Memperluas Akses Pasar Produk Minyak Sawit Indonesia

Namun, kerugian tersebut dibatasi oleh permintaan yang kuat, dengan surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia naik 10,9% hingga 16,4% selama 1–25 Agustus. 

Tanda-tanda pembelian di India, importir terbesar dunia, juga mendukung sentimen menjelang Diwali pada pertengahan Oktober. 

Dalam perkembangan perdagangan yang lebih luas, AS setuju untuk membebaskan ekspor agro utama Indonesia, termasuk minyak sawit, dari tarif 19%, sementara Malaysia mengatakan pihaknya memiliki rencana darurat untuk melindungi ekspor di bawah aturan deforestasi Uni Eropa.

Selanjutnya: Ketidakpastian Global Masih Bayangi Ekonomi Indonesia

Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×