kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, Inflasi Moderat Picu Harapan Penurunan Suku Bunga


Jumat, 24 Oktober 2025 / 22:08 WIB
Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, Inflasi Moderat Picu Harapan Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Wall Street menembus rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (24/10), didorong oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama di Wall Street menembus rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (24/10), didorong oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.

Data tersebut meningkatkan optimisme investor bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga lebih cepat dari jadwal sebelumnya.

Selain itu, laporan keuangan yang positif dari Intel turut menjaga sentimen positif di pasar, terutama di sektor kecerdasan buatan (AI) dan teknologi.

Inflasi AS Lebih Rendah, Pasar Tarik Maju Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) AS hanya naik sedikit pada bulan September, lebih rendah dari proyeksi ekonom. Hal ini mendorong pelaku pasar untuk memajukan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Baca Juga: Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat, Laporan Kinerja Beragam

Kini, trader memperkirakan tiga kali pemangkasan sebesar 25 basis poin akan dilakukan pada Maret 2026, bukan lagi pada April sebagaimana proyeksi sebelumnya.

“Data ini sangat positif dan membuka jalan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pekan depan, serta meningkatkan ekspektasi akan setidaknya dua kali pemangkasan lagi hingga Maret,” ujar Eric Gerster, Chief Investment Officer di AlphaCore Wealth Advisory.

The Fed dijadwalkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan pada 29 Oktober mendatang.

Namun, kondisi ekonomi secara keseluruhan masih belum stabil. Aktivitas bisnis hanya menunjukkan pemulihan yang lemah pada Oktober, sementara Gedung Putih memperingatkan bahwa data inflasi bulan depan mungkin tidak akan dirilis karena penutupan pemerintahan AS yang kini telah memasuki hari ke-24.

Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Pada pukul 09.54 waktu New York, Dow Jones Industrial Average naik 366,58 poin (0,78%) ke level 47.101,19. S&P 500 menguat 53,54 poin (0,79%) menjadi 6.791,75, sementara Nasdaq Composite melonjak 235,12 poin (1,03%) ke 23.176,92.

Indeks Russell 2000 yang sensitif terhadap suku bunga turut naik 0,9%.

Intel dan Saham Teknologi Pimpin Kenaikan

Saham Intel (INTC.O) melesat 4% setelah mencatatkan laba kuartal ketiga yang jauh melampaui ekspektasi, memperkuat optimisme terhadap sektor teknologi dan AI.

Baca Juga: Kinerja Buruk Tesla dan IBM Menekan Bursa Wall Street

Kenaikan ini juga mendorong saham semikonduktor lain seperti AMD (naik 5,7%) dan Micron Technology (naik 3,4%), sementara Nvidia menguat 1,9%.

Indeks Philadelphia Semiconductor (SOX) naik 1,8%, menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Sementara itu, Procter & Gamble (P&G) naik 1,1% setelah melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, didorong oleh permintaan kuat pada produk kecantikan dan perawatan rambut. Sektor keuangan juga ikut menguat 1,1%.

Laporan laba Intel menjadi pembuka untuk pekan super earnings, dengan lima dari tujuh raksasa teknologi “Magnificent Seven” – termasuk Apple dan Microsoft – dijadwalkan merilis kinerja keuangan mereka pekan depan.

Namun sebelumnya, hasil yang lemah dari Tesla dan Netflix sempat menekan sentimen pasar.

Harapan Damai Dagang AS–China

Pasar global sempat menemukan ketenangan setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan dalam kunjungan Asia-nya.

Pertemuan tersebut memicu harapan akan meredanya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yang selama ini diwarnai perang tarif dan pembatasan ekspor.

Baca Juga: Wall Street Melemah, Dipicu Laporan Kinerja Netflix yang Meleset dari Perkiraan

Di sisi lain, Trump mengumumkan penghentian semua pembicaraan dagang dengan Kanada, setelah muncul iklan politik di Kanada yang menggunakan suara mendiang Presiden Ronald Reagan untuk mengkritik kebijakan tarif AS.

Pergerakan Saham Lain

  • Alphabet (GOOGL.O) naik 2,4% setelah perusahaan AI Anthropic mengumumkan akan menggunakan chip AI Google senilai puluhan miliar dolar untuk melatih chatbot Claude.

  • Deckers Outdoor (DECK.N), produsen sepatu Hoka, anjlok 14,4% karena proyeksi penjualan tahunan di bawah ekspektasi Wall Street.

  • Ford (F.N) melonjak 9,3% usai melaporkan laba kuartal ketiga yang melampaui perkiraan.

  • Alaska Air (ALK.N) turun 4% setelah memangkas proyeksi tahunan dan mengalami gangguan teknis yang sempat menghentikan penerbangan.

Secara keseluruhan, saham unggulan lebih banyak menguat, dengan rasio saham naik terhadap turun mencapai 4,14 banding 1 di NYSE dan 3,24 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 mencatat 25 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu, sementara Nasdaq Composite menambah 76 rekor baru dan hanya 15 penurunan.

Selanjutnya: OJK Dorong Pemanfaatan Produk Keuangan untuk Perkuat Ekonomi Nasional

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (25/10), Provinsi Ini Berpotensi Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×