Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Wall Street berakhir lebih rendah pada hari Rabu (7/8). Dengan Nasdaq turun 1% seiring penurunan saham teknologi dan lemahnya permintaan dalam lelang US Treasury 10 tahun yang memicu kekhawatiran investor dalam perdagangan yang fluktuatif.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 234,21 poin atau 0,6% menjadi 38.763,45, S&P 500 kehilangan 40,53 poin atau 0,77% menjadi 5.199,5, dan Nasdaq Composite turun 171,05 poin atau 1,05% menjadi 16.195,81.
Indeks-indeks memulai hari dengan lebih tinggi berkat lonjakan saham teknologi, namun mulai kehilangan tenaga pada perdagangan sore.
Baca Juga: Wall Street Menguat Saat Pembelian Saham Big Tech Terus Berlanjut, Rabu (7/8)
Dengan investor yang masih gugup setelah penurunan tajam baru-baru ini di saham global, ekuitas semakin berkurang setelah lelang Treasury.
Ketiga indeks berakhir di zona merah dan kerugian semakin dalam menjelang penutupan. Indeks teknologi S&P 500 berakhir turun 1,4% dan menjadi beban terbesar pada indeks acuan tersebut.
"Ada banyak yang harus dikhawatirkan dalam delapan minggu ke depan, jadi saya memperkirakan lebih banyak volatilitas. Saya tidak akan terkejut jika setelah beberapa hari reli, kita mengalami penurunan kecil lagi," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
Investor telah khawatir tentang kemungkinan resesi Amerika Serikat (AS) dan perkiraan yang lebih lemah dari beberapa perusahaan besar AS, di antara faktor-faktor lainnya.
Baca Juga: Pendapatan Disney Naik, tetapi Kinerja Bisnis Taman Hiburan Merosot.
Lindsey Bell, chief strategist di 248 Ventures di Charlotte, North Carolina mengatakan, investor juga mungkin mengambil keuntungan setelah reli saham pada hari Selasa (6/8).
"Anda tidak hanya mengalami penurunan yang kami alami pada hari Senin dan itu selesai. Biasanya Anda menguji titik terendah lagi sebelum kita bisa keluar dari tren penurunan ini," katanya.
Pada hari Senin, Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun setidaknya 3%.
Saham mendapatkan dukungan awal pada hari Rabu, setelah komentar dari Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga saat pasar keuangan tidak stabil.
Kenaikan suku bunga mendadak oleh BOJ pada 31 Juli ke level yang belum pernah terlihat dalam 15 tahun telah memicu penurunan saham global, saat investor membatalkan posisi carry trade yen mereka yang tajam.
Menyusul lonjakan mata uang dengan imbal hasil rendah tersebut, yang banyak digunakan untuk memperoleh aset berimbal hasil tinggi.
Baca Juga: Warren Buffett Benci Kesalahan Manajemen di Gates Fondation, Persahabatan Berakhir
Saham Walt Disney turun 4,5% karena memperkirakan "moderasi dalam permintaan" pada bisnis taman temanya dalam beberapa kuartal mendatang.
Saham Super Micro Computer turun 20,1% setelah melaporkan margin kotor kuartalan yang disesuaikan di bawah perkiraan. Rivalnya, Dell Technologies, turun 4,9%.
Pasar menunggu lebih banyak komentar tentang kebijakan moneter dari pejabat bank sentral AS minggu depan, menjelang acara Jackson Hole, Wyoming, di mana Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara.
Volume di bursa AS mencapai 12,93 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,63 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News