Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) berhasil melampaui target total volume transaksi di 2019.
Dirut BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, per 18 Desember kinerja perdagangan naik sebesar 18% ke 7.514.701 lot dari 6.363.579 lot di tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah tersebut juga melampaui 17% dari target volume transaksi tahun ini yang ditetapkan di 6.425.045 lot.
Lebih rinci, volume transaksi untuk kontrak multilateral juga naik 9% secara tahunan menjadi 1.364.572 lot . Sementara, volume transaksi kontrak bilateral juga naik 20,4% menjadi 6.150.102 di periode yang sama.
Baca Juga: Marak serangan cyber, Kliring Berjangka Indonesia targetkan peroleh ISO 27001 di 2020
Kontrak Multilateral yang banyak diperdagangkan di sepanjang tahun ini adalah kontrak emas yang tercatat sebesar 622.412 lot atau 45,6% dari keseluruhan kontrak mulilateral.
Disusul kontrak kopi sebesar 380.825 lot atau 27,9% dari volume multilateral. Sementara kontrak olein sebesar 323.538 lot atau 27,7% dan kontrak kakao sebesar 37.797 lota atau 2,8% dari keseluruhan multilateral.
Paulus mengatakan, harga emas yang cukup fluktuatif di sepanjang tahun ini menjadi pendorong ramainya transaksi kontrak berjangka emas di BBJ. Begitupun dengan adanya revitalisasi kontrak olein 10, juga jadi penyumbang transaksi yang cukup besar.
Baca Juga: Obligasi Barito Pacific (BRPT) berbunga 9,3% dan 9,5% masuk penawaran umum, Senin ini
Sementara, permintaan kopi di pasar lokal semakin tinggi dan membuat harga kopi membaik dibanding tahun lalu. Tentunya, hal tersebut memicu pertumbuhan transaksi kopi di BBJ.
Sedangkan tiga kontrak bilateral yang paling banyak di perdagangkan di sepanjang tahun ini adalah Loco London dengan porsi 76,78% terhadap total transaksi. Selanjutnya forex dengan porsi 12,15% dan indeks dengan porsi 9,84%.
Paulus optimis di penghujung tahun volume transaksi bisa tumbuh ke 8 juta lot. Hal ini didukung oleh kembali memanasnya politik di Amerika Serikat dengan kabar pemakzulan Donald Trump.
Baca Juga: Harga emas naik 0,04% di level US$ 1.475,72 per ons troi (Pukul 11.13 WIB)
Untuk 2020, Paulus optimis volume transaksi kontrak multilateral bisa tumbuh 20% dari 1.450.000 lot di 2019 menjadi 1.750.000 lot di 2020. Sementara itu, Paulus menargetkan volume transaksi bilateral tumbuh 19% atau naik menjadi 6.250.000 lot dari 5.250.000 lot di tahun ini.
Sedangkan, Paulus menargetkan volume transaksi di pasar fisik timah bisa mencapai 72.000 ton di 2020. Sekedar informasi, per 20 Desember volume transaksi di pasar fisik timah mencapai 24.850 ton.
Paulus optimis target transaksi di 2020 bisa tercapai karena didorong katalis positif dari penyaluran amanat luar negeri yang sudah ditambahkan ke dalam beberapa bursa luar negeri yang sudah kerjasama dengan BBJ.
"Harapannya animo dan stimulus pada kontrak yang baru di BBJ bisa meningkatkan volume transaksi," kata Paulus dalam konferensi pers, Senin (23/12).
Baca Juga: Harga bitcoin punya prospek positif di 2020
Selain itu volume transaksi bisa naik karena BBJ juga bekerjasama untuk menyusun spesifikasi kontrak dengan bursa luar negeri. Sehingga investor luar bisa masuk ke Indonesia melalui BBJ.
Apalagi dengan adanya likuiditas provider khususnya pada kontak olein bisa menggiring BJJ menambah volume transaksi. Terakhir, tentunya BBJ terus berinovasi menciptakan pasar fisik baru, seperti pasar fisik kopra putuh dan hasil tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News