kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Preston Pysh: Skeptisisme Bitcoiner Terhadap Institusi Tak Kunjung Reda


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 08:52 WIB
Preston Pysh: Skeptisisme Bitcoiner Terhadap Institusi Tak Kunjung Reda
ILUSTRASI. Souvenir tokens representing cryptocurrency Bitcoin plunge into water in this illustration taken May 17, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Skeptisisme komunitas Bitcoin terhadap institusi keuangan dinilai masih akan terus berlangsung.

Hal ini diungkapkan Preston Pysh, Co-Founder Bitcoin venture fund Ego Death Capital, dalam sebuah podcast baru-baru ini dilansir dari laman Cointelegraph, Sabtu (23/8/2025).

Menurut Pysh, para adopter awal Bitcoin tidak mudah percaya pada adopsi institusional, apalagi ketika institusi mulai melakukan hal-hal yang dianggap sebagai “institutional-like things” dengan Bitcoin, seperti perdagangan derivatif Bitcoin (BTC) yang kini berada di level US$116.452.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak Usai Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

“Sebagian budaya yang membawa Bitcoin sampai ke titik ini adalah sikap kritis, melihat arah perkembangannya, dan berkata: tidak, ini semua berjalan ke arah yang salah,” ujar Pysh dalam wawancara dengan Natalie Brunell di Coin Stories Podcast.

Ia menambahkan, banyak Bitcoiner kini bertanya-tanya apakah mereka sedang “ditipu” seperti skema-skema keuangan sebelumnya, seiring meningkatnya minat institusi terhadap Bitcoin.

Komunitas khawatir Bitcoin menjauh dari tujuan awal

Pysh menyoroti bahwa komunitas yang membesarkan Bitcoin hingga melampaui valuasi US$1 triliun pada dasarnya didorong oleh individu.

Mereka terbiasa menyimpan Bitcoin secara mandiri (self-custody) dan bertahan dari koreksi harga dalam jangka panjang.

Baca Juga: Ini 10 Entitas Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia pada Agustus 2025

“Orang-orang ini sering menyebut dirinya sebagai ‘Bitcoin psychopaths’ karena tetap bertahan memegang aset meski harga turun 70% hingga 80%,” kata Pysh.

Komentar Pysh muncul di tengah perdebatan sengit di komunitas kripto mengenai apakah meningkatnya keterlibatan institusi membuat Bitcoin semakin jauh dari tujuan awalnya sebagai aset alternatif terhadap sistem keuangan tradisional.

Sebelumnya, analis kripto Scott Melker alias The Wolf of All Streets menilai Bitcoin memang “luar biasa”, tetapi kini sebagian sudah diambil alih oleh pihak yang justru dahulu menjadi alasan diciptakannya Bitcoin.

Sementara itu, Ryan McMillin, Chief Investment Officer Merkle Tree Capital menilai, penjualan Bitcoin lama ke institusi baru menunjukkan bahwa Bitcoin kini makin terintegrasi dengan sistem keuangan global.

Baca Juga: Profesor Ekonomi Harvard Ini Akui Salah Prediksi, Bitcoin Justru Tembus US$100.000

Institusi gunakan Bitcoin dengan cara berbeda

Pysh menegaskan bahwa adopsi institusional memang akan mengubah wajah Bitcoin. Ia memperkirakan institusi akan menggunakan Bitcoin dengan cara yang berbeda dibandingkan individu.

“Itu pil yang sulit untuk ditelan oleh komunitas. Tapi pada akhirnya, sebagian besar budaya Bitcoin adalah sikap skeptis terhadap segala hal dan selalu mempertanyakannya,” jelas Pysh.

Menurut laporan Coinbase dan EY-Parthenon pada 18 Maret 2025, sebanyak 83% investor institusional yang disurvei menyatakan berencana meningkatkan alokasi investasi kripto pada tahun ini.

Selanjutnya: Aksi Investasi Korporasi Menopang Penyaluran Kredit Perbankan

Menarik Dibaca: Ini Ciri Paling Umum Terkena Diabetes di Usia Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×