kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.269   24,00   0,15%
  • IDX 6.932   27,39   0,40%
  • KOMPAS100 1.008   5,71   0,57%
  • LQ45 766   4,11   0,54%
  • ISSI 229   1,51   0,66%
  • IDX30 394   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   0,38   0,08%
  • IDX80 113   0,80   0,72%
  • IDXV30 114   0,28   0,25%
  • IDXQ30 127   0,20   0,15%

Wall Street Ditutup Turun Tipis Selasa (8/7), Investor Tunggu Kepastian Tarif Baru AS


Rabu, 09 Juli 2025 / 05:03 WIB
Wall Street Ditutup Turun Tipis Selasa (8/7), Investor Tunggu Kepastian Tarif Baru AS
ILUSTRASI. Wall Street ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa (8/7), di tengah kegelisahan investor yang menanti kejelasan kebijakan tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks saham utama Wall Street ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa (8/7), di tengah kegelisahan investor yang menanti kejelasan kebijakan tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ketidakpastian ini muncul setelah Trump kembali melontarkan ancaman tarif terhadap sejumlah mitra dagang utama, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Baca Juga: Wall Street Stabil, Investor Fokus pada Perundingan Dagang Pasca Guncangan Tarif Baru

Setelah aksi jual tajam pada Senin (7/7), pergerakan indeks di Wall Street pada Selasa relatif moderat.

S&P 500 dan Nasdaq bergerak fluktuatif sepanjang sesi, mencerminkan kebimbangan pasar terhadap arah kebijakan perdagangan.

Trump bahkan mengumumkan tarif 50% atas impor tembaga, serta menyatakan tarif untuk semikonduktor dan farmasi akan segera diberlakukan.

Meski menyebut pembicaraan dengan Uni Eropa dan China berlangsung positif, Trump menambahkan bahwa ia "hanya tinggal beberapa hari" untuk mengirimkan surat tarif ke Uni Eropa.

“Pasar tampaknya sedang menahan napas menanti kabar selanjutnya soal tarif,” ujar Carol Schleif, Kepala Strategi Pasar di BMO Private Wealth, Minneapolis.

Ia menambahkan, “Fakta bahwa pasar masih bertahan dekat level tertingginya menunjukkan investor masih memberi toleransi terhadap ketidakpastian ini.”

Schleif juga menyebut bahwa sentimen investor turut ditopang oleh pengesahan paket belanja pemerintah AS minggu lalu, termasuk sejumlah kebijakan pajak yang mendukung dunia usaha.

Baca Juga: Trump Kenakan Tarif 32%, Ini yang Dilakukan Indonesia

Kinerja Indeks:

  • Dow Jones Industrial Average turun 165,60 poin atau 0,37% ke 44.240,76
  • S&P 500 melemah 4,46 poin atau 0,07% ke 6.225,52
  • Nasdaq Composite menguat tipis 5,95 poin atau 0,03% ke 20.418,46

Dari 11 sektor utama di S&P 500, hanya lima yang membukukan kenaikan. Sektor energi memimpin dengan lonjakan 2,72%, sementara sektor konsumer defensif dan utilitas masing-masing turun lebih dari 1%.

Indeks saham perusahaan kecil, Russell 2000, justru mencatat kinerja lebih baik dengan kenaikan 0,66%.

Reaksi hati-hati ini berbeda dengan gejolak besar yang sempat terjadi usai pengumuman “Hari Liberasi” tarif Trump pada 2 April, yang sempat mendorong Nasdaq ke wilayah bear market dan membawa Dow serta S&P 500 ke zona koreksi.

Namun sejak itu, Wall Street berhasil pulih dan mencetak rekor tertinggi baru pada pekan lalu, didorong oleh laporan pasar tenaga kerja yang solid dan meredanya kekhawatiran resesi.

BofA Global Research dan Goldman Sachs pun menaikkan target akhir tahun untuk indeks S&P 500, dengan dasar keyakinan pada ketahanan laba perusahaan, turunnya ketidakpastian kebijakan, dan potensi pemangkasan suku bunga.

Baca Juga: Indonesia Kena Tarif 32% dari AS, Ini Kata Sri Mulyani

Saham Individu:

Saham Tesla naik 1,3% setelah sehari sebelumnya mencatat penurunan terbesar dalam sebulan.

Saham Freeport-McMoRan, produsen tembaga AS, naik 2,5% seiring potensi manfaat dari tarif baru terhadap tembaga impor.

Saham Moderna menjadi top gainer di S&P 500, melonjak 8,8% setelah asosiasi medis AS menggugat Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. dan HHS atas kebijakan vaksin COVID-19.

Saham energi surya tertekan: SunRun anjlok 11,4%, Enphase Energy turun 3,6%, dan SolarEdge Technologies melemah 1%, setelah Trump memperintahkan revisi insentif pajak untuk proyek energi bersih.

Risalah rapat The Fed bulan Juni dijadwalkan rilis Rabu (9/7) dan diharapkan memberi sinyal lebih jelas tentang arah kebijakan moneter AS ke depan.

Selanjutnya: Gagal Negosiasi Dagang Sebelum Mengembang

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan & Karier Hari Ini Rabu, 9 Juli 2025 di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×