kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi Inggris berjalan lancar, GBP/USD menyentuh level tertinggi sejak April 2018


Rabu, 10 Februari 2021 / 18:39 WIB
Vaksinasi Inggris berjalan lancar, GBP/USD menyentuh level tertinggi sejak April 2018
ILUSTRASI. Nilai tukar poundsterling menguat terhadap dolar AS.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling kini terus bergerak naik. Mata uang Inggris ini mencatatkan penguatan jika disandingkan dengan mata uang utama maupun mata uang emerging markets.

Merujuk Bloomberg, GBP/USD berada di level 1,384 pada Rabu (10/2) pukul 17.30 WIB. Level ini menguat 0,17% jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Bahkan, level tersebut sekaligus yang tertinggi sejak April 2018 silam.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengungkapkan, secara fundamental poundsterling belakangan ini memang sedang positif. Salah satu faktor pendukungnya adalah kemajuan vaksinasi yang dilakukan di Inggris sudah mencapai 18% dari populasi penduduknya. 

“Pemerintah Inggris pun sudah menargetkan untuk menjangkau sekitar 15 juta orang hingga tanggal 15 Februari mendatang. Pada akhirnya, dengan progres vaksin yang cepat ini, memungkinkan PM Boris Johnson untuk segera mempercepat penghentian lockdown,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Baca Juga: Kurs rupiah terangkat pelemahan nilai tukar dolar AS

Nanang bilang, tak hanya secara fundamental, secara teknikal, pasangan GDP/USD masih akan berpotensi menguat dengan target berikutnya ada di level 1,400-1,416. Apalagi, menurutnya optimisme dari Bank of England (BoE) turut jadi faktor positif lainnya bagi poundsterling. 

Pada minggu depan akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Inggris dan diperkirakan akan memberikan angka yang kuat. Oleh karena itu, Nanang melihat hal tersebut akan mendukung reli poundsterling ke depan.

Lebih lanjut, kata Nanang, terdapat beberapa faktor yang perlu dicermati. Pertama, kemungkinan mengenai suku bunga negatif. Walaupun BoE pada bulan lalu sudah menepisinya, hal ini tetap perlu diperhatikan. 

Baca Juga: Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan

Selain itu, faktor eksternal dari AS yakni paket stimulus fiskal dan moneter yang akan membuat investor kembali memburu aset berisiko. Ditambah lagi the Fed dalam waktu yang cukup lama belum akan merubah suku bunga rendahnya.

“Faktor lainnya adalah perkembangan di Eropa yang mulai kondusif pasca ketidakstabilan politik di Italia. Mario Draghi mantan Presiden ECB menjadi PM Italia, diharapkan dari pemilihan ini memberi dorongan tersendiri bagi Eropa dan bisa berdampak bagi Inggris, kendati sudah lepas dari Uni Eropa,” tambah Nanang. Dia memproyeksikan pada akhir tahun nanti, pasangan GBP/USD berpotensi berada di kisaran 1.340 - 1.480.

Baca Juga: Won paling kuat di Asia lagi, rupiah ditutup menguat ke Rp 13.983 per dolar AS

Bisa jadi momentum untuk GBP/IDR

Jika pasangan GBP/USD berada dalam tren penguatan, lain halnya ketika poundsterling dipasangkan dengan rupiah, Pasangan GBP/IDR justru bergerak secara fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir.

Pada hari ini, GBP/IDR tercatat berada di level Rp 19.374,47 per pukul 17.30 WIB. Nanang menilai, pasangan ini masih akan cukup sulit untuk bisa bergerak ke area 20.000 karena akan membebani rupiah. Apalagi, ketika level tersebut pernah tercapai pada Maret lalu, Bank Indonesia segera melakukan intervensi.

“Tapi, bukan berarti level tersebut tidak bisa dicapai. Mengingat ke depan ada potensi pelemahan dolar AS sekaligus efek penguatan poundsterling yang pada akhirnya bisa mendongkrak nilai tukar GBP/IDR,” jelas Nanang.

Dalam kondisi tersebut, Nanang meyakini pasangan GBP/IDR ini menarik untuk dikoleksi untuk saat ini. Bagi investor yang tertarik bisa, Nanang merekomendasikan untuk ambil posisi, kemudian dilepas ketika sudah bergerak di kisaran Rp 21.000-Rp 23.000.

Baca Juga: Harga emas naik 3,18% dalam empat hari, penguatan sudah terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×