kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan


Rabu, 10 Februari 2021 / 16:56 WIB
Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/2).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil memanfaatkan momentum pelemahan indeks dolar, nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/2). 

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (10/2) rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.983 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan data kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) mencatatkan penguatan 0,07% ke level Rp 13.989 per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, pergerakan rupiah besok (11/2) masih akan melanjutkan penguatan. "Sentimen yang mendominasi masih dari eksternal, khususnya terkait stimulus AS," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Ibrahim menambahkan, dalam dua pekan terakhir indeks dollar AS diperdagangkan mendekati posisi terendah. Itu lantaran, permintaan untuk aset yang lebih pada perdagangan Rabu (10/2) cenderung lesu, seiring dengan ekspektasi adanya pemulihan ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19, didorong oleh stimulus fiskal dan moneter besar-besaran.

Baca Juga: Won paling kuat di Asia lagi, rupiah ditutup menguat ke Rp 13.983 per dolar AS

Pemerintahan AS juga telah mendedikasikan beberapa minggu pertamanya untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk bantuan pandemi, sekaligus mengabaikan peringatan bahwa ekonomi dapat menjadi terlalu panas sebagai hasilnya. 

Ditambah lagi, peluncuran vaksin di Inggris turut memicu harapan investor akan pembukaan kembali ekonomi yang cepat. Bank of England (BoE) juga tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, meskipun kemungkinan untuk menggiring ke level negatif masih terbuka ke depan. 

Di sisi lain, sentimen dari domestik terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro diharapkan bisa menjadi katalis positif ke depan. Dimana, penjualan ritel diharapkan bisa meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi lebih lanjut di Tanah Air. "Untuk besok rupiah kemungkinan menguat di rentang tipis, yakni Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 13.990 per dolar AS," kata dia.

Baca Juga: IHSG menguat 0,33% ke 6.201 pada Rabu (10/2), BBRI paling banyak dibeli asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×