kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan


Rabu, 10 Februari 2021 / 16:56 WIB
Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/2).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil memanfaatkan momentum pelemahan indeks dolar, nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/2). 

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (10/2) rupiah menguat 0,09% ke level Rp 13.983 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan data kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) mencatatkan penguatan 0,07% ke level Rp 13.989 per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, pergerakan rupiah besok (11/2) masih akan melanjutkan penguatan. "Sentimen yang mendominasi masih dari eksternal, khususnya terkait stimulus AS," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Ibrahim menambahkan, dalam dua pekan terakhir indeks dollar AS diperdagangkan mendekati posisi terendah. Itu lantaran, permintaan untuk aset yang lebih pada perdagangan Rabu (10/2) cenderung lesu, seiring dengan ekspektasi adanya pemulihan ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19, didorong oleh stimulus fiskal dan moneter besar-besaran.

Baca Juga: Won paling kuat di Asia lagi, rupiah ditutup menguat ke Rp 13.983 per dolar AS

Pemerintahan AS juga telah mendedikasikan beberapa minggu pertamanya untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk bantuan pandemi, sekaligus mengabaikan peringatan bahwa ekonomi dapat menjadi terlalu panas sebagai hasilnya. 

Ditambah lagi, peluncuran vaksin di Inggris turut memicu harapan investor akan pembukaan kembali ekonomi yang cepat. Bank of England (BoE) juga tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, meskipun kemungkinan untuk menggiring ke level negatif masih terbuka ke depan. 

Di sisi lain, sentimen dari domestik terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro diharapkan bisa menjadi katalis positif ke depan. Dimana, penjualan ritel diharapkan bisa meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi lebih lanjut di Tanah Air. "Untuk besok rupiah kemungkinan menguat di rentang tipis, yakni Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 13.990 per dolar AS," kata dia.

Baca Juga: IHSG menguat 0,33% ke 6.201 pada Rabu (10/2), BBRI paling banyak dibeli asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×