kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Kurs rupiah terangkat pelemahan nilai tukar dolar AS


Rabu, 10 Februari 2021 / 17:25 WIB
Kurs rupiah terangkat pelemahan nilai tukar dolar AS
ILUSTRASI. Rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 14.050 per dolar AS.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil menguat dan tembus di bawah level psikologis, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (11/2) diprediksi masih akan didominasi oleh sentimen eksternal. Apalagi, pelaku pasar tengah menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bakal dirilis dalam waktu dekat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (10/2) rupiah berhasil ditutup menguat 0,09% ke level Rp 13.983 per dolar AS. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) menguat 0,07% ke level Rp 13.989 per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, penguatan mata uang Garuda terjadi di tengah pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama. Kondisi tersebut terindikasi dari indeks dolar yang melemah 0,1% ke level 90,36, saat harga komoditas global seperti minyak mentah dan CPO menguat. 

Selain itu, pelemahan dolar AS juga dipengaruhi oleh komentar pejabat bank sentral Federal Reserve yang menyatakan bahwa kebijakan suku bunga rendah akan tetap dipertahankan meskipun inflasi jangka pendek berpotensi meningkat. "Malam ini, pelaku pasar akan menantikan rilis data inflasi AS di Januari 2021 yang diperkirakan sebesar 1,5% yoy dari bulan sebelumnya yang tercatat 1,4%," kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Baca Juga: Disokong sentimen eksternal, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% ke level 6.202. Sementara di pasar obligasi, yield SUN 10 tahun tercatat tetap di level 6,22%. Untuk itu, Josua menilai di jangka pendek ini, pelaku pasar masih akan menantikan kepastian paket stimulus AS yang berpotensi mendorong peningkatan likuiditas dolar AS. 

"Untuk perdagangan besok, pasangan USD/IDR diperkirakan akan berada di rentang Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 14.050 per dolar AS," pungkas Josua.

Baca Juga: Menguat lagi, rupiah ditutup ke Rp 13.983 per dolar AS pada hari ini (10/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×