kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Usai libur Lebaran, saham-saham ini layak dilirik


Sabtu, 23 Mei 2020 / 07:26 WIB
Usai libur Lebaran, saham-saham ini layak dilirik
ILUSTRASI. Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG usai libur Lebaran berpotensi tertekan hingga akhir bulan Mei 2020. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum Lebaran tinggal hitungan jari. Berkaca dari tahun 2019, sepekan menjelang libur Lebaran berbagai sektor saham kompak menghijau.

Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Minggu keempat Mei 2019, penguatan paling tinggi dialami oleh sektor industri dasar hingga 5,44%. Kemudian disusul oleh sektor aneka industri 3,39%.

Baca Juga: Jika buyback sukses, laba bersih per saham Electronic City (ECII) bisa naik 14%

Sementara itu, sepekan setelah libur Lebaran, IHSG masih menguat 0,66% ke level 6.250,27. Akan tetapi, beberapa sektor mulai tampak terkoreksi. Misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri dasar, dan aneka industri. Adapun penopang IHSG pekan itu adalah sektor properti dan real estaste hingga 2,79%, serta sektor perdagangan hingga 1,38%.

Untuk tahun ini sedikit berbeda. Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial memprediksi IHSG usai libur Lebaran akan tertekan hingga akhir bulan Mei 2020. Jika IHSG tembus level support di 4.440, maka IHSG bisa menguji kembali level 4.100 hingga 4.250. Adapun pelemahan didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Dengan adanya kemungkinan koreksi itu, Janson berpendapat, saham sektor barang konsumsi yang biasanya menopang di momentum Lebaran menjadi kurang menarik lagi. Sebab, price to earning ratio (PER) sektor barang konsumer sudah sangat tinggi.

Ketika IHSG tembus di level support 4.440, sektor barang konsumsi akan terkoreksi paling dalam. "Saat ini PER sektor konsumer hampir sama dengan PER sebelum Covid-19," jelas Janson kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).

Baca Juga: Meski nilai transaksi bursa naik ratusan persen, tapi frekuensi transaksi turun

Menurut Janson, saham yang berpotensi menguat justru saham di sektor telekomunikasi dan infrastruktur seperti TLKM, TOWR, dan TBIG. Sebab, di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) emiten-emiten tersebut paling banyak mendulang keuntungan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×