kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Harga Emas Terus Ukir ATH Baru, Cermati Rekomendasi Emiten Produsen Emas Berikut!


Rabu, 15 Oktober 2025 / 16:44 WIB
Harga Emas Terus Ukir ATH Baru, Cermati Rekomendasi Emiten Produsen Emas Berikut!
ILUSTRASI. Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru. Pada perdagangan Rabu (15/10), harga emas dunia sempat tembus ke level US$4.200 per ounce untuk pertama kalinya. REUTERS/Alexander Manzyuk


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru. Pada perdagangan Rabu (15/10), harga emas dunia sempat tembus ke level US$4.200 per ounce untuk pertama kalinya.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) dan kekhawatiran baru atas ketegangan perdagangan Amerika Serikat–China. 

Pada pukul 06.59 GMT, harga emas spot naik 1,4% ke posisi US$4.200,11 per ounce, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember menguat 1,3% ke US$4.218.

Sejalan dengan laju harga emas dunia, saham emiten produsen emas juga berkinerja kuat. Misalnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sahamnya sudah naik 122,95% sejak awal tahun alias year to date (YTD).

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga melesat 206,36% YTD. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sahamnya juga melaju 303,95% YTD.

Meskipun tak sekencang ketiga emiten di atas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sahamnya juga naik 45,51% YTD.

Baca Juga: Emas Cetak Rekor Baru di Atas US$4.200, Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Reza Fahmi, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) menjelaskan, prospek emiten emas hingga akhir 2025 dan tahun 2026 diperkirakan tetap positif, terutama karena harga emas global yang terus menunjukkan tren kenaikan. 

Faktor utama yang mendorongnya adalah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global, ketegangan geopolitik yang belum mereda, serta meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven

“Emiten seperti ANTM, MDKA, BRMS, dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) berpotensi mendapat keuntungan dari tren ini, apalagi jika mereka mampu meningkatkan volume produksi dan efisiensi operasional,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (15/10/2025).

Namun, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Sentimen negatif bisa datang dari volatilitas harga emas yang tinggi, perubahan kebijakan fiskal dan moneter, serta risiko operasional seperti gangguan cuaca, regulasi lingkungan, atau konflik sosial di area tambang. 

“Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga bisa memengaruhi margin keuntungan emiten yang berorientasi ekspor,” ungkapnya.

Mengenai pilihan antara emas fisik dan saham emiten emas, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Emas fisik cocok untuk investor konservatif yang ingin menjaga nilai aset dalam jangka panjang dan menghindari fluktuasi pasar. 

Baca Juga: Harga Emas Dunia Rekor Tertinggi, Analis Rekomendasi Beli Saham Emiten Emas Ini

Namun, emas fisik tidak menghasilkan pendapatan pasif dan memiliki biaya penyimpanan serta selisih harga beli-jual yang cukup tinggi. 

Sebaliknya, saham emiten emas menawarkan potensi capital gain yang lebih besar dan bisa memberikan dividen, tetapi risikonya juga lebih tinggi karena dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan kondisi pasar saham secara umum.

“Jika harga emas global terus naik, diperkirakan harga emas batangan bisa mencapai kisaran Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta per gram di akhir 2025, tergantung pada nilai tukar dan dinamika pasar internasional,” tuturnya.

Untuk rekomendasi saham, MDKA masih menjadi pilihan utama karena ekspansi proyek Pani yang akan mulai berproduksi secara komersial pada akhir 2025. Target harga MDKA bisa berada di kisaran Rp 5.800 hingga Rp 6.200 per saham. 

ANTM juga menarik karena diversifikasi bisnisnya ke nikel dan logam lainnya, dengan target harga sekitar Rp 3.500 hingga Rp 3.800 per saham. 

“BRMS dan EMAS bisa dipertimbangkan sebagai saham spekulatif dengan potensi upsize yang besar, terutama jika proyek eksplorasi mereka berjalan sesuai rencana,” paparnya.

Selanjutnya: Dibayangi Melemahnya Daya Beli, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)

Menarik Dibaca: Isu Bursa Transfer 2025: Fernandes Siap Tinggalkan MU, Isak Masuk Radar Barcelona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×