kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, Intip Rencana Bisnis Black Diamond Resources (COAL)


Rabu, 07 September 2022 / 19:04 WIB
Usai IPO, Intip Rencana Bisnis Black Diamond Resources (COAL)
ILUSTRASI. Setelah resmi melantai di bursa, Black Diamond Resources (COAL) bersiap memacu bisnisnya.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (7/9). Emiten tambang batubara ini menjadi perusahaan tercatat ke-44 di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2022.

Setelah resmi melantai di bursa, COAL bersiap memacu bisnisnya. Dari sisi produksi, COAL menargetkan volume produksi di rentang 800.000 ton sampai dengan 900.000 ton batubara tahun ini. Pun dengan target penjualan yang diharapkan sama dengan target produksi.

Donny Janson Manua, Direktur Utama PT Black Diamond Resources Tbk mengatakan, target ini lebih tinggi sekitar tiga kali lipat dari realisasi produksi batubara di tahun lalu, yakni sekitar 260.000 ton.

Baca Juga: Harga Batubara Masih Panas, Intip Target Black Diamond (COAL) Pasca IPO

Donny mengatakan, alasan di balik naiknya target produksi tahun ini karena unit-unit dan alat tambang sudah lebih siap. Alat-alat ini sudah didatangkan untuk mendukung pertambahan produksi.

Sementara itu, realisasi produksi COAL per semester pertama 2022 sebesar 200.000 ton. Meski belum tercapai separuhnya, manajemen optimistis target produksi bisa tercapai.

“Biasanya pertambangan dipengaruhi  oleh cuaca. Semester pertama banyak mengalami hujan, sementara semester kedua cuaca lebih kering, jadi kami bisa kejar dan optimis,” terang Direktur PT Black Diamond Resources Tbk Edward Manurung usai seremoni pencatatan saham COAL di bilangan SCBD, Rabu (7/9).

Dari sisi kinerja, COAL menargetkan laba bersih tumbuh hingga tiga kali lipat tahun ini. Sebagai perbandingan, tahun lalu COAL mengantongi laba bersih senilai Rp 27 miliar. Proyeksi laba bersih ini sejalan dengan kenaikan target produksi batubara COAL yang juga ditargetkan naik hingga tiga kali lipat.

“Namun, itu tidak selalu linear karena dengan kenaikan produksi, cost kami akan naik karena butuh banyak alat dan tenaga kerja,” papar Edward.

Per semester pertama 2022, COAL sudah menunjukkan tajinya. Edward mengatakan, realisasi laba bersih COAL per semester pertama 2022 sudah mencapai sekitar Rp 83 miliar. Naiknya laba bersih COAL tidak terlepas dari angka penjualan yang lebih tinggi. Selain harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang lebih tinggi, komposisi penjualan ekspor COAL tahun ini juga lebih banyak

Sepanjang semester pertama 2022, COAL telah merealisasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 35 miliar.

Baca Juga: Resmi IPO, Saham Black Diamond Resources (COAL) Mentok ARA

Edward merinci, capex digunakan untuk pembangunan infrastruktur untuk tambang milik COAL di Kalimantan Tengah berupa hauling road. Adapun capex hingga akhir tahun akan ditopang dengan dana hasil IPO.

Adapun COAL akan menggunakan dana hasil IPO untuk dua keperluan. Sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×