kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Batubara Masih Panas, Intip Target Black Diamond (COAL) Pasca IPO


Rabu, 07 September 2022 / 15:42 WIB
Harga Batubara Masih Panas, Intip Target Black Diamond (COAL) Pasca IPO
Pencatatan perdana saham?PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) di Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diamond Black Resources Tbk (COAL) memasang target optimistis tahun ini. COAL menargetkan laba bersih tumbuh hingga tiga kali lipat tahun ini.

Direktur COAL Edward Manurung mengatakan, proyeksi laba bersih ini sejalan dengan kenaikan target produksi batubara COAL yang juga ditargetkan naik hingga tiga kali lipat.

“Namun, itu tidak selalu linear karena dengan kenaikan produksi cost kami akan naik, karena butuh banyak alat dan tenaga kerja,” terang Edward di Jakarta, Rabu (7/9).

Sebagai perbandingan, tahun lalu COAL mengantongi laba bersih senilai Rp 27 miliar. Laba ini relatif mini karena  COAL baru memulai produksi sekitar 1 tahun 9 bulan.

Edward mengatakan, realisasi laba bersih COAL per semester pertama 2022 sudah mencapai sekitar Rp 83 miliar. Naiknya laba bersih COAL tidak terlepas dari angka penjualan yang lebih tinggi. Selain harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang lebih tinggi, komposisi ekspor COAL tahun ini juga lebih banyak.

Baca Juga: Black Diamond Resources (COAL) Targetkan Produksi hingga 900 Ribu Ton Batubara

Edward merinci, penjualan COAL terdiri atas 75% pasar ekspor dan 25% domestic. Dalam hal ini, COAL mengikuti kebijakan pemerintah terkait domestik market obligation (DMO). “Ekspor dilakukan ke Vietnam, China, Bangladesh. Paling besar ke China, sekitar 40% sampai 50%,” sambung dia.

COAL mencatatkan lonjakan harga jual rerata. Edward mengatakan, per semester pertama 2022 realisasi ASP milik COAL sudah mencapai US$ 119 per ton, naik dari realisasi ASP di sepanjang 2021 yang hanya US$ 56 per ton

Saat ini COAL memiliki kegiatan usaha pertambangan batubara melalui entitas anak yang berproduksi di Kalimantan Tengah dengan luas wilayah izin usaha pertambangan (IUP) sebesar 4.883 ha. Batubara yang dihasilkan oleh Black Diamond adalah batubara dengan kualitas tinggi  dengan kalori GAR 5.500

Di sisi lain, COAL menghadapi potensi kenaikan royalti baru yang dikenakan oleh pemerintah. Donny Janson Manua, Direktur Utama COAL mengatakan, ketentuan royalti ini berlaku ke semua penambang pemegang izin usaha pertambangan (IUP), termasuk COAL.

Sebab, semua konsesi COAL adalah pemegang IUP. “Peraturan ini belum diimplementasikan,  masih di akhir bulan. Di internal kami masih berhitung dampaknya,” terang Donny.  

 

COAL resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (7/9). Pada perdagangan perdana, saham COAL melesat 35% ke level Rp 135.

COAL melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) sebanyak 1,25 miliar saham atas nama. 

Jumlah ini setara dengan 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp100 per saham. Dus, COAL memperoleh dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp 125 miliar

Selama masa penawaran umum yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 September 2022, saham COAL mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 23,58 kali atas saham yang ditawarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×