kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UPDATE Harga Minyak Dunia Kamis (18/1): Brent ke US$78,37 dan WTI ke US$73,26


Kamis, 18 Januari 2024 / 15:59 WIB
UPDATE Harga Minyak Dunia Kamis (18/1): Brent ke US$78,37 dan WTI ke US$73,26
ILUSTRASI. Harga minyak dunia


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada perdagangan hari Kamis (18/1). OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat selama dua tahun ke depan.

Sementara pasar juga mengamati terganggunya produksi minyak Amerika Serikat (AS) di tengah cuaca dingin dan ketegangan di Timur Tengah.

Harga minyak mentah Brent naik 49 sen atau 0,6% menjadi US$78,37 per barel pada pukul 0740 GMT. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 70 sen atau 1,0% menjadi US$73,26.

Baca Juga: Konflik di Laut Merah Memanas, Intip Prospek Harga Minyak Dunia ke Depan

OPEC, dalam laporan bulanannya mengatakan, permintaan minyak dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 1,85 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 menjadi 106,21 juta barel per hari.

Pada tahun 2024, OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan sebesar 2,25 juta barel per hari, tidak berubah dari perkiraan pada bulan Desember.

Namun, kenaikan harga terbatas untuk saat ini karena pasar mempertimbangkan beragamnya faktor pendorong kenaikan minyak.

“Harga minyak mentah Brent secara luas masih terjebak dalam kisaran seperti yang terjadi selama dua minggu terakhir karena para pelaku pasar berjuang untuk mempertimbangkan dinamika permintaan-penawaran yang beragam dengan ketegangan geopolitik yang ada,” kata Yeap Jun Rong, market strategist di IG.

Yeap menambahkan, peningkatan stok minyak mentah AS yang tidak terduga dan kondisi yang menantang bagi pemulihan ekonomi China terus membayangi prospek permintaan minyak, meskipun pasar tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Pada Kamis (18/1) Pagi

Dalam ketegangan terbaru ini, Pakistan melakukan serangan di wilayah Iran yang menargetkan militan separatis Baluchi, kata kementerian luar negeri negara itu, dua hari setelah Iran melakukan serangan di wilayah Pakistan.

Sementara itu, di negara bagian Dakota Utara, yang merupakan penghasil minyak terbesar di AS, produksi minyak turun sebesar 650.000 hingga 700.000 barel per hari menjadi kurang dari setengah produksi biasanya. Dipicu oleh penurunan suhu di bawah nol Fahrenheit (minus 18 derajat Celcius).

Data pemerintah AS mengenai persediaan minyak akan dirilis pada pukul 11.00 ET (1600 GMT) pada hari Kamis.

Stok minyak mentah domestik naik minggu lalu sebesar 480.000 barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan, pasar minyak akan berada dalam “posisi yang nyaman dan seimbang” tahun ini.

“Meskipun terjadi ketegangan di Timur Tengah, di tengah meningkatnya pasokan, dan prospek pertumbuhan permintaan yang melambat,” kata direktur eksekutif IEA Fatih Birol kepada Reuters Global Markets Forum di hari Rabu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Malah Turun Saat Konflik di Laut Merah Memanas

Serangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah memaksa banyak perusahaan mengalihkan kargo ke seluruh Afrika, sehingga menambah waktu dan biaya perjalanan.

AS pada hari Rabu kembali melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan terhadap kapal perkapalan.

Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran mengatakan, mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap warga Palestina selama perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×