kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga Minyak Naik Tipis Pada Kamis (18/1) Pagi


Kamis, 18 Januari 2024 / 06:23 WIB
Harga Minyak Naik Tipis Pada Kamis (18/1) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis (18/1) pagi, namun masih stabil di kisaran US$ 72 per barel. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis (18/1) pagi, namun masih stabil di kisaran US$ 72 per barel. Pukul 06.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 72,80 per barel, naik 0,33% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 72,56 per barel.

Harga minyak diperkirakan akan tetap berfluktuasi dalam kisaran harga tertentu (rangebound), pada kuartal pertama tahun ini.

Mengutip Bloomberg, menurut laporan Macquarie Gruop yang ditulis para analis yang dipimpin Vikas Dwivedi mengatakan, harga minyak akan terjebak dalam pola rangebound karena meningkatnya risiko geopolitik di Laut Merah hanya mengimbangi sebagian peningkatan pasokakan minyak mentah global.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Malah Turun Saat Konflik di Laut Merah Memanas

Sementara itu, Vitol SA, pedagang minyak independen terbesar di dunia memperkirakan Arab Saudi akan mengakhiri pengurangan produksi minyak mentah sukarela pada akhir tahun ini, sehingga memberi tekanan pada harga.

Saudi telah berkomitmen untuk memangkas 1 juta barel per hari produksi minyaknya pada kuartal pertama, setara dengan jumlah pemangkasan dari negara-negara OPEC+ lainnya.

Ben Marshall, CEO Vitol Amerika dalam sebuah konferensi di Houston mengatakan bahwa Arab Saudi kemungkinan akan mempertahankan pengurangan tersebut pada paruh pertama tahun ini, sebelum secara perlahan meningkatkan produksinya.

"Pasar perlu mencari cara lain untuk melakukan koreksi atau dalam enam bulan ke depan Saudi akan mulai menekan pasar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×