Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang euro terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hadapi tekanan. Data ekonomi di Eropa tampaknya tak cukup kuat meningkatkan pamor pairing EUR/USD.
Mengutip Bloomberg, pairing EUR/USD ditutup melemah pada Jumat (17/5) lalu di level 1,1158 atau turun 0,14%.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, pelaku pasar masih ragu karena alotnya negosiasi perang dagang AS-China.
Sebelum Presiden Amerika Serikat mempublikasikan pengumuman resmi terkait negosiasi perang dagang, maka pasar belum dapat menghilangkan kegugupan dengan terjadinya perang dagang baru.
Serta imbasnya pada ekonomi global. Kekhawatiran semacam ini menjadi dorongam baru bagi dollar AS sebagai asset safe haven.
"Salah satu anggota dewan gubernur The Fed, Lael Brainard mengangkat masalah antara inflasi dan tingkat pengangguran serta pengaruh perang dagang terhadap keberlangsungan kebijakan bank sentral AS. Brainard berpendapat kenaikan tarif impor yang dibebankan Trump terhadap barang-barang China berpotensi mengangkat inflasi dan mengurangi pengangguran di AS. Hal ini menjadikan dollar menjadi pilihan investor kini," sebut Sakti kepada Kontan.co.id, Minggu (19/5).
Tak hanya itu, beberapa data seperti indeks sentimen konsumsi masyarakat terhadap gejolak perekonomian AS justru meningkat. Dari data Universitas Michigan tingkat kepercayaan yang diperkirakan hanya 97,8% menjadi naik 102,4% tingkat kepercayaan konsumen. Perkiraan inflasi bulan Mei 2019 juga naik dari 2,5% menjadi 2,8%.
Kendati demikian, data ekonomi di Eropa juga diakui Sakti cukup membuahkan hasil positif. Seperti Consumer Price Index (CPI), indeks harga barang yang beredar di pasar dan berkaitan dengan tingkat inflasi di Eropa.
Hasil dari CPI bulan Mei 2019 sesuai prediksi sebesar 1,7%. Hanya saja, sebagai negara adidaya yang kuat, dollar lebih banyal diburu. Apalagi keputusan mengakhiri perang dagang belum ditentukan Presiden Donald Trump.
Sakti pun melihat secara teknikal, pairing EUR/USD masuk dalam pelemahan yang terbatas. Sebab, dari volatilitas melebar atau turun terbatas, dari indikator TSI juga turun terbatas, begitu juga indikator VI (14) yang turun terbatas.
Sehingga, diproyeksikan Senin (20/5), pairing EUR/USD bergerak di rentang 1,1152-1,1213. Dia pun merekomendasikan jual di bawah level 1,1155 dan beli di level 1,1190.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News