kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun untuk hari kedua, harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran pasokan dari Iran


Rabu, 19 Mei 2021 / 10:30 WIB
Turun untuk hari kedua, harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran pasokan dari Iran
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (19/5) karena kembalinya potensi pasokan dari Iran. Sentimen ketakutan inflasi juga turut menekan harga minyak karena Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters pukul 09.47 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 64,76 per barel pada 0241 GMT, menyusul penurunan 1,2% pada hari Selasa.

Sedangkan, harga minyak mentah Brent juga turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 67,98 per barel, setelah turun 1,1% pada hari Selasa.

Baca Juga: Harga minyak mentah jatuh dari level tertinggi 2 bulan pada Selasa (18/5)

"Ada permainan risk-off lebih luas yang sedang terjadi," kata ekonom senior Westpac Justin Smirk, setelah harga minyak jatuh dan pasar saham merosot karena investor menjual aset yang lebih spekulatif.

Smirk mengatakan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan suku bunga karena kekhawatiran inflasi membebani prospek pertumbuhan dan pada gilirannya pada permintaan komoditas.

"The Fed sangat serius (tentang menahan suku bunga rendah), tetapi pasar berspekulasi tentang pergerakan sebelumnya," katanya.

The Fed telah mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap pada level rendah saat ini hingga 2023 meskipun pasar berjangka menunjukkan investor percaya bahwa suku bunga dapat mulai dinaikkan pada September 2022.

Harga minyak juga berada di bawah tekanan di tengah laporan kemajuan pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang membatasi program nuklirnya, yang dapat mengarah pada pencabutan sanksi dan kebangkitan kembali ekspor minyak Iran.

"Dalam kasus paling bearish untuk harga minyak, sekitar 1,5% dari pasokan minyak global bisa online dalam waktu kurang dari 6 bulan. Kami pikir setiap peningkatan pasokan minyak Iran kemungkinan akan lebih bertahap," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Mengekor bursa Asia, IHSG turun 0,55% di awal perdagangan Rabu (19/5)

Investor akan mengawasi data stok produk dan minyak mentah AS terbaru dari Administrasi Informasi Energi AS yang akan dirilis pada hari Rabu.

Data dari American Petroleum Institute pada Selasa menunjukkan persediaan minyak mentah naik 620.000 barel dalam pekan yang berakhir 14 Mei. Sementara persediaan bensin turun 2,8 juta barel dan stok distilasi turun 2,6 juta barel, menurut dua sumber pasar.

Kenaikan stok minyak mentah kurang dari 1,6 juta barel kenaikan yang diperkirakan analis, secara rata-rata, dalam jajak pendapat Reuters. Sementara penurunan stok bensin dan sulingan lebih besar dari yang diantisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×