Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (19/5) karena kembalinya potensi pasokan dari Iran. Sentimen ketakutan inflasi juga turut menekan harga minyak karena Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi.
Melansir Reuters pukul 09.47 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 64,76 per barel pada 0241 GMT, menyusul penurunan 1,2% pada hari Selasa.
Sedangkan, harga minyak mentah Brent juga turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 67,98 per barel, setelah turun 1,1% pada hari Selasa.
Baca Juga: Harga minyak mentah jatuh dari level tertinggi 2 bulan pada Selasa (18/5)
"Ada permainan risk-off lebih luas yang sedang terjadi," kata ekonom senior Westpac Justin Smirk, setelah harga minyak jatuh dan pasar saham merosot karena investor menjual aset yang lebih spekulatif.
Smirk mengatakan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan suku bunga karena kekhawatiran inflasi membebani prospek pertumbuhan dan pada gilirannya pada permintaan komoditas.
"The Fed sangat serius (tentang menahan suku bunga rendah), tetapi pasar berspekulasi tentang pergerakan sebelumnya," katanya.
The Fed telah mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap pada level rendah saat ini hingga 2023 meskipun pasar berjangka menunjukkan investor percaya bahwa suku bunga dapat mulai dinaikkan pada September 2022.