kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah jatuh dari level tertinggi 2 bulan pada Selasa (18/5)


Rabu, 19 Mei 2021 / 05:50 WIB
Harga minyak mentah jatuh dari level tertinggi 2 bulan pada Selasa (18/5)
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun hampir 2% pada hari Selasa (18/5), jatuh dari level tertinggi dua bulan. Setelah laporan media mengatakan, Amerika Serikat dan Iran telah membuat kemajuan dalam menghidupkan kembali kesepakatan yang membatasi pengembangan senjata nuklir Iran, yang dapat melepaskan lebih banyak barel ke pasar.

Melansir Reuters, setelah jatuh lebih dari US$ 2, harga minyak mentah Brent menetap 1,08% lebih rendah pada US$ 68,71 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 75 sen menjadi menetap di US$ 68,71 per barel.

Jika AS mencabut sanksi terhadap Iran, negara itu dapat meningkatkan pengiriman minyak, menambah pasokan global.

Baca Juga: Wall Street ditutup memerah terseret saham telekomunikasi

"Itu bisa menempatkan sejumlah besar minyak mentah di pasar, itulah sebabnya kami terus bergerak lebih rendah sekarang," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Di awal sesi, harga minyak Brent mencapai US$ 70 per barel untuk pertama kalinya sejak Maret, terangkat oleh ekspektasi pemulihan permintaan.

Inggris semakin mengurangi pembatasan virus Corona pada hari Senin dan Eropa mulai membuka kembali kota dan pantai.

Kasus baru di AS terus menurun dan New York mencabut persyaratan masker untuk orang yang divaksinasi.

“Ekonomi kembali bergerak lebih tinggi,” kata Tamas Varga dari broker PVM.

Baca Juga: IHSG diramal menguat, ini 8 saham rekomendasi Binaartha Sekuritas, Rabu (19/5)

“Euforia tercermin dalam keyakinan umum bahwa kebangkitan ekonomi akan segera dibarengi dengan pemulihan permintaan minyak.”

Kemajuan Eropa dan AS dalam pertempuran melawan pandemi kontras dengan situasi di Asia, yang membatasi reli minyak.

Singapura dan Taiwan telah memulihkan langkah-langkah penguncian dan India telah mengalami penurunan permintaan bahan bakar setelah memberlakukan pembatasan untuk mengekang penyebaran kasus Corona.

Juga membebani pasar, analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS akan meningkat 1,6 juta barel pekan lalu, menurut jajak pendapat Reuters menjelang laporan mingguan dari American Petroleum Institute.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×