kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Tuai Berkah Program Makan Bergizi Gratis, Cek Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)


Kamis, 06 Februari 2025 / 20:47 WIB
Tuai Berkah Program Makan Bergizi Gratis, Cek Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan didukung oleh pemulihan harga ayam dan biaya bahan baku pakan yang terkendali. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu kunci naiknya harga ayam dan permintaan diharapkan lebih tinggi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih, menyematkan rating overweight untuk sektor unggas dengan JPFA sebagai pilihan utama. Hal itu karena memperkirakan kinerja kuat Japfa Comfeed (JPFA) masih akan berlanjut pada 2025.

‘’JPFA didorong oleh kemampuannya untuk mempertahankan keseimbangan harga dan tingkat profitabilitas yang tepat antara segmen pakan dengan DOC, ayam pedaging (broiler), dan makanan olahan,’’ kata Andreas kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Untuk diketahui, pendapatan JPFA berhasil naik 9,3% yoy menjadi Rp 41,27 triliun selama Januari – September 2024. Saluran pendapatan JPFA utamanya didukung oleh dua segmen yakni pakan ternak yang tumbuh 4,14% yoy menjadi Rp25,4 triliun dan peternakan komersial yang naik 8,85% yoy menjadi Rp19,97 triliun.

Baca Juga: Cermati Prospek Emiten Poultry di 2025 dan Rekomendasi Analis

Seiring dengan pendapatan, JPFA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dalam periode yang sama. Laba emiten unggas ini terpantau melesat sebesar 123,62% yoy menjadi Rp 2,09 triliun per akhir September 2024.

Andreas menyoroti bahwa sektor unggas memiliki potensi pertumbuhan yang menarik seiring adanya dampak positif dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), biaya bahan baku yang menguntungkan, serta peningkatan daya beli.

Pada pelaksanaan program MBG, emiten unggas alias poultry akan mendapat katalis positif dari meningkatnya permintaan-penawaran. Hal itu karena ayam merupakan salah satu makanan pokok dari program Makan Bergizi Gratis.

Perlu dicatat bahwa tahap awal berlangsung dari Januari hingga Maret 2025, menargetkan 3,5 juta penerima. Target skala penuh program ini bertujuan untuk mencapai 82,9 juta penerima pada tahun 2029.

Selain itu, pemerintah menargetkan penambahan dapur umum menjadi 937 unit pada akhir Januari 2025. Setiap unit mampu menyediakan makanan harian untuk 3.000–3.500 penerima. Adapun menu yang disediakan adalah karbohidrat seperti beras dan jagung, sayur, buah, dan protein seperti ayam, tahu, dan telur.

‘’Kami mengharapkan peningkatan pasokan-permintaan yang sebagian akan didukung oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pertumbuhan organik,’’ ujar Andreas.

Dari sisi harga bahan baku, Andreas memaparkan bahwa harga rata-rata jagung domestik pada kuartal IV-2024 berada pada Rp 6.074 per kg, naik 5,9% qoq dan turun -13,8% yoy. Secara kumulatif di tahun 2024, harga jagung turun sekitar 1,1% dibandingkan tahun 2023 dengan rata-rata sebesar Rp 6.257 per kg.

Baca Juga: Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya

Sementara itu, harga pasar rata-rata Soybean Meal (SBM) atau bungkil kedelai pada kuartal IV 2024 turun menjadi US$ 300 per ton, lebih rendah 10,1% qoq dan 28,8% yoy. Secara kumulatif tahun 2024, harga bungkil kedelai turun sebesar -23,5% dibandingkan dengan rata-rata pada 2023 sebesar US$ 335 per ton.

Andreas meyakini, biaya bahan baku akan tetap terkendali yang dapat mendukung kinerja sektor unggas. Faktor cuaca yang mendukung dan peningkatan permintaan-penawaran akan menjadikan harga jagung dan bungkil kedelai sebagai bahan baku pakan tetap stabil.

Di samping itu, Mirae Asset Sekuritas memandang bahwa keputusan pemerintah untuk menerapkan tarif PPN 12% untuk barang mewah saja, ditambah dengan stimulus seperti bantuan pangan, diskon biaya listrik, dan lain-lain dapat memulihkan daya beli. Terlebih lagi, adanya penyesuaian upah minimum sebagai pendorong utama daya beli masyarakat di 2025.

Andreas menyebutkan, harga pasar rata-rata untuk anak ayam umu sehari alias Day Old Chick (DOC) pada kuartal IV-2024 naik sebesar 13,6% qoq dan 64,1% yoy menjadi Rp 6.144 per ekor, dan secara kumulatif harga melonjak sebesar 27,9% dibandingkan dengan rata-rata tahun fiskal 2023 sebesar Rp 5.921 per ekor.

Harga pasar rata-rata untuk ayam pedaging juga tercatat naik yakni pada kuartal IV-2024 naik sebesar 10% qoq dan 10,4% yoy menjadi Rp20.174 per kg, dan secara kumulatif naik sebesar 2,2% dibandingkan dengan rata-rata tahun fiskal 2023 menjadi Rp19.850 per kg.

Mirae Asset Sekuritas mengaitkan harga rata-rata yang lebih kuat untuk DOC dan ayam pedaging pada tahun anggaran 2024 dengan program bantuan sosial pemerintah. Selain itu, dampak positif pada penerapan pemusnahan (culling) sukarela yang mengurangi tingkat kelebihan pasokan.

Namun meskipun harga pasar rata-rata bulanan untuk DOC dan ayam pedaging kuat, sebenarnya harga tersebut masih di bawah harga referensi baru yang ditetapkan pada bulan Juli 2024, masing-masing sebesar Rp7.000 - 11.000 per ekor dan Rp 25.000 per kg.

‘’Ke depannya, kami mengantisipasi harga pasar rata-rata bulanan untuk DOC dan ayam pedaging akan tumbuh positif dalam beberapa bulan mendatang. Kami mengharapkan peningkatan pasokan-permintaan dari program makanan bergizi gratis dan pertumbuhan organik,’’ imbuh Andreas.

Andreas menyarankan Buy untuk JPFA dengan target harga sebesar Rp 2.400 per saham. Adapun risiko penurunan yang perlu diwaspadai bagi JPFA meliputi harga DOC dan ayam pedaging yang lebih rendah, daya beli yang lebih lemah, biaya input yang lebih tinggi, serta dampak program MBG yang lebih rendah dari yang diharapkan.

Baca Juga: Diversifikasi Bisnis dan Program Makan Bergizi Gratis Kerek Kinerja Japfa (JPFA)

Selanjutnya: Rekor Reli 5 Sesi Harga Emas Spot Terhenti, tetapi Momentum Masih Kuat

Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×