kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Transaksi di Bursa CPO Masih Minim, Begini Respons Emiten Kelapa Sawit


Rabu, 19 Juni 2024 / 11:15 WIB
Transaksi di Bursa CPO Masih Minim, Begini Respons Emiten Kelapa Sawit
ILUSTRASI. Harga CPO Naik: Pekerja mengangkut kelapa sawit di Bogor, Jum'at (22/5). Volume transaksi dan partisipasi anggota di bursa CPO dinilai masih minim di sepanjang tahun ini.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume transaksi dan partisipasi anggota di bursa Crude Palm Oil (CPO)dinilai masih minim di sepanjang tahun ini.

Indonesia Comodity & Derivatives Exchange (ICDX) mencatat total volume transaksi CPOTR sejak awal tahun hingga 10 Juni 2024 mencapai 13.359 lot. Adapun untuk partisipasi anggota dalam bertransaksi di bursa CPO baru 7 sampai 8 anggota dari jumlah 49 anggota.

Sejumlah emiten CPO  pun angkat bicara. Mereka saat ini mengaku masih belum berpartisipasi langsung di bursa CPO karena belum melakukan ekspor.

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) melihat, kehadiran bursa CPO secara umum diharapkan dapat meningkatkan kegiatan bertransaksi, sehingga akan dapat mempercepat proses ekspor.

Baca Juga: Industri Hilir Kelapa Sawit Ungkap Parameter Menuju Ekspor Produk Turunan CPO 100%

Meskipun begitu, Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri, mengatakan, saat ini seluruh penjualan CPO Perseroan ditujukan untuk pasar domestik. “Oleh karena itu, kami akan terus memantau terkait dengan adanya bursa CPO ini,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/6).

Saat ini, Sampoerna Agro melihat harga CPO dunia masih sangat ditentukan oleh permintaan dan penawaran global minyak nabati.

“Namun, untuk ke depannya, hadirnya bursa CPO ini diharapkan dapat mengidentifikasi harga acuan CPO Indonesia yang transparan, jelas, dan akuntabel pada pasar CPO dunia,” ungkapnya.

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mengaku juga masih berfokus pada penjualan domestik, sehingga belum melakukan ekspor dan tidak terlibat langsung dengan Bursa CPO.

 

Baca Juga: Harga CPO Masih Menguat di Level RM 3.975 Per Metrik Ton, Intip Prospek ke Depannya

Corporate Secretary Triputra Agro Persada, Joni Tjeng, mengatakan, Bursa CPO dibentuk untuk mengidentifikasi harga referensi CPO Indonesia dan membantu proses verifikasi untuk semua perdagangan ekspor termasuk tantangan dari European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR).

“TAPG terus mengikuti perkembangan dari Bursa CPO dan akan mengikuti kebijakan terkait Bursa CPO,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×