kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harga CPO Masih Menguat di Level RM 3.975 Per Metrik Ton, Intip Prospek ke Depannya


Minggu, 09 Juni 2024 / 15:44 WIB
Harga CPO Masih Menguat di Level RM 3.975 Per Metrik Ton, Intip Prospek ke Depannya
ILUSTRASI. Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) berpotensi masih menguat. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) berpotensi masih menguat. Berdasarkan Trading Economics, harga CPO di bursa Malaysia naik 0,38% ke level RM 3.975 per metrik ton pada Minggu (9/5), pukul 14.00 WIB.

Dalam sepekan terakhir, harga CPO ini tercatat masih turun 2,52% dari posisi RM 4.034 per metrik ton. Meski turun dalam sepekan, harga CPO ini masih lebih tinggi ketimbang harga rata-rata tahun 2024. Harga rata-rata CPO sejak awal tahun 2024 berada di RM 3.837 per metrik ton.

Pengamat Komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu, mengatakan bahwa sentimen yang mendorong harga CPO naik pada perdagangan hari ini adalah lonjakan pembelian CPO sebesar 12,4% pada Mei 2024, mencapai level tertinggi dalam empat bulan sebesar 769.000 metrik ton.

Baca Juga: Kehadiran Bursa CPO Dinilai Membuat Harga TBS Makin Stabil

“Koreksi harga baru-baru ini menyebabkan pembelian lebih tinggi, dan pembeli utama yakni, India secara bertahap meningkatkan pembeliannya dan China juga aktif di pasar,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (9/5).

Wahyu menjelaskan bahwa pengaruh terbesar harga CPO sangat bergantung pada permintaan dari negara-negara importir seperti India, China, dan Uni Eropa sebagai konsumen utama CPO ekspor Indonesia. Permintaan dari negara-negara ini berpengaruh signifikan terhadap harga CPO di pasar domestik.

"Maka jumlah produksi CPO di Indonesia akan memengaruhi ketersediaan pasokan dan dapat mempengaruhi harga. Di mana saat produksi meningkat, maka harga cenderung turun, dan sebaliknya," katanya.

Selain itu, Wahyu menyebutkan bahwa sentimen lainnya datang dari harga minyak mentah yang kembali pulih dari level terendah dalam empat bulan di tengah spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September 2024 mendatang.

Baca Juga: Harga CPO Bergerak di Kisaran RM 4.000 Per Ton, Intip Prospek Selanjutnya

Dia juga mengatakan bahwa masa depan minyak mentah yang lebih kuat menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel, sehingga meningkatkan permintaan minyak sawit.

Lebih lanjut, Wahyu menyebutkan bahwa harga minyak sawit meningkat 5,51% sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan contract for difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.

Dengan begitu, Wahyu memperkirakan harga CPO akan diperdagangkan pada RM 4.150 per metrik ton pada akhir kuartal kedua ini. Sementara pada akhir tahun 2024, harga minyak kelapa sawit diproyeksi menyentuh level RM 4.420 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×