kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TRAM berniat lunasi utang US$57 juta


Rabu, 19 November 2014 / 15:39 WIB
TRAM berniat lunasi utang US$57 juta
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah Bank KB Bukopin di Jakarta, Selasa (4/5). Kantongi Rp 11,9 Triliun dari Right Issue, Cermati Strategi Bank KB Bukopin (BBKP).


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menjadikan pengurangan tanggungan utang sebagai fokus utama setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Emiten pelayaran itu berencana melunasi utang senilai US$ 57 juta pada periode 2014 hingga 2017 mendatang. 

"Kami akan melunasi utang secara bertahap menggunakan dana hasil pendapatan usaha," kata Irawati Gardjito, Direktur Keuangan TRAM dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/11).

Utang tersebut berasal dari beberapa kreditur yang berlainan. TRAM, misalnya, menanggung utang senilai US$ 30,2 juta dari Bank Mayapada International. Fasilitas yang dijamin dengan kapal tug & barge TRAM ini akan jatuh tempo pada Maret 2016 mendatang. 

TRAM juga memiliki utang dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang per 30 September 2014 tercatat us$ 13,7 juta. Jaminan fasilitas ini adalah kapal Samudera Bangsa dan akan jatuh tempo pada 2016 mendatang. 

Beberapa utang lainnya yang bernilai di bawah US$ 10 juta berasal dari sejumlah kreditur, seperti Bank ICBC, Bank Mizuho, dan Bank Syariah Mandiri. Irawati bilang, pihaknya optimistis mampu melunasi utang-utang tersebut. 

Pasalnya, setiap utang memang digunakan untuk membiayai penggarapan kontrak distribusi yang diperoleh masing-masing kapal. "Jadi, setiap utang akan dilunasi dari hasil pendapatan masing-masing kapal tersebut," terang Irawati. 

Toh, selain melunasi beberapa utang itu, TRAM punya pekerjaah rumah sangat penting, yakni menyelesaikan pinjaman US$ 35 juta  yang berasal dari PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) dan International Finance Corporation (IFC). 

Dua kreditur itu sudah mengirimkan surat pemberitahuan gagal bayar alias default notice pada 28 Mei 2014. Inti dari default notice itu adalah TRAM diwajibkan melunasi pokok, bunga dan biaya lain-lain pinjaman maksimal 3 (tiga) hari kerja dari default notice tersebut. 

Utang ini sebelumnya digunakan untuk membiayai modifikasi kapal Floating Storage Offloading (FSO) Lentera Bangsa. Kapal ini sejatinya sangat diharapkan untuk mendongkrak kinerja keuangan TRAM. 

Pasalnya, pada 13 Agustus 2009, Lentera Bangsa memperoleh kontrak jangka panjang hingga September 2018 dari CNOCC SES Ltd. Sayangnya, malang tak bisa ditolak, pada 23 September 2011, ruang mesin kapal Lentera Bangsa terbakar. 

Sejak saat itu, kapal Lentera Bangsa belum dapat dioperasikan kembali. Kebakaran inilah yang kemudian menimbulkan masalah lain dalam perjanjian kredit antara TRAM dengan IFC dan BTMU. 

Danny Sihanouk de Mita, Direktur Utama TRAM mengatakan, pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan dua kreditur tersebut untuk menyelesaikan pinjaman tersebut. Kedua kreditur, diklaim Danny, telah meminta TRAM untuk menyelesaikan klaim asuransi kapal Lentera Bangsa yang terbakar 23 September 2011. 

"Kami sudah menyerahkan permintaan klaim kepada pihak asuransi, sehingga tenggat waktu tiga hari yang sebelumnya diberikan BTMU dan IFC dengan sendirinya dikesampingkan," ungkap Danny. 

TRAM bakal mendapatkan pertanggungan klaim asuransi maksimal US$ 75 juta, atau  86,27% dari nilai buku kapal Lentera Bangsa per 31 Desember 2011 yang mencapai Rp 778,6 miliar, setara dengan US$ 86,94 juta.

Danny bilang, pengajuan klaim dari TRAM menyangkut perbaikan kapal Lentera Bangsa. "Kami masih bernegosiasi mengenai cakupan perbaikan itu. Kalau sudah disepakati, pihak asuransi akan mengganti seluruh biaya perbaikan itu," jelas Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×