kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tensi perang dagang naik, dollar AS terancam merosot di hadapan yen


Minggu, 08 April 2018 / 14:05 WIB
Tensi perang dagang naik, dollar AS terancam merosot di hadapan yen
ILUSTRASI. Kurs uang yen jepang - dollar as


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertahanan dollar Amerika Serikat (AS) di hadapan yen kembali goyah. Setelah menanjak dari level terendahnya dua pekan lalu, dollar AS akan berpotensi lesu seiring dengan suhu perang dagang dengan China yang kembali memanas.

Mengutip Bloomberg Jumat (6/4), pasangan USD/JPY melemah 0,42% dibandingkan hari sebelumnya ke level 106,93. Padahal, sejak awal pekan dollar AS tampak gigih menanjak meninggalkan level 105, bahkan menembus level 107 yang belum terlihat sejak Februari lalu.

Alwy Assegaf, analis PT Global Kapital Investama Berjangka, menjelaskan bayang-bayang isu perang dagang kembali menekan laju penguatan USD terhadap yen. Setelah sempat mereda pasca adanya kabar negosiasi antara kedua negara, Presiden AS Donald Trump kembali membuat pernyataan mengejutkan.

Akhir pekan lalu, Trump menyatakan berencana menaikkan bea impor barang-barang China dari yang sebelumnya US$ 50 - US$ 60 miliar menjadi US$ 100 miliar. Pernyataan ini kembali membuat pasar bergejolak, sambil mengantisipasi respons China selanjutnya. Indeks Dow Jones di Bursa AS bahkan merosot lebih dari 500 poin akibat ketegangan yang kembali mencuat.

Oleh karena itu Alwy menilai peralihan dana akan kembali terjadi di tengah pasar. Investor lagi-lagi bakal memindahkan dana pada aset-aset lindung nilai seperti yen dan emas. Lantas, dollar AS pun kembali tertekan.

Tambah lagi, data-data reguler perekonomian AS yang rilis akhir pekan lalu terbilang mengecewakan. Meski pertumbuhan upah di bulan Maret sesuai ekspektasi di level 0,3%, data ketenagakerjaan lain justru dirilis sebaliknya.

Tingkat pengangguran di AS sepanjang maret stagnan di level 4,1%. Padahal, para ekonom memprediksi angka tersebut bisa turun ke level 4%. Data non-farm payroll AS juga dirilis jauh lebih rendah dari ekspektasi yaitu hanya 103.000. Angka ini bahkan merosot tajam dari realisasi di bulan sebelumnya sebesar 326.000.

"Data-data ini semakin memperkecil harapan pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif di tahun ini," ujar Alwy, (7/4).

Sepanjang pekan ini, pergerakan pasangan mata uang USD/JPY diprediksi akan melemah. Alwy melihat, dollar AS masih sangat kesulitan menembus level resistance di level 107,89.

Muhammad Barkah, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka menambahkan, data inflasi Amerika baik PPI maupun CPI yang akan rilis pada pertengahan minggu diperkirakan akan mengalami penurunan selama bulan Maret. Potensi pelemahan kurs dollar pun kian terbuka.

Secara teknikal, Alwy menjelaskan saat ini harga memang masih bergerak di atas garis moving average (MA) 10. Namun, harga berada di bawah MA 55. Jika harga turun melewati 106.20, tren bearish USD/JPY pun tak dapat terhidarkan.

Sementara, indikator stochastic saat ini berada di level 88 dengan indikasi overbought. Garis mulai menujukkan potensi membentuk perpotongan ke bawah (dead-cross). Adapun, indikator RSI turun dari level 56 ke 52,48 dan indikator MACD masih bertengger di area negatif yang menunjukkan tekanan jual pada USD masih ada.

Untuk itu, Senin (9/4), Alwy memberi rekomendasi sell on strength untuk pasangan USD/JPY. Ia memproyeksi harga akan bergerak di kisaran support 106,20 - 105,64 - 104,70 dan resistance 107,48 - 107,89 - 108,88.

Adapun, Barkah memberi rekomendasi wait and see, menunggu kurs kembali ke atas level 107 untuk memasang posisi beli di 107.10 dengan resistance di 107.50 – 108.10. Bila kurs terus menurun menembus batas MA 9 di 106.60, tekanan pada USD pun akan berlanjut di kisaran support di 106.20 – 105.70.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×