Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Redanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, mendorong investor lebih berani meninggalkan aset aman atau safe haven seperti yen. Hari ini, mata uang negeri Matahari Terbit itu berbalik melemah di hadapan dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (27/3) pukul 17.25 WIB pasangan USD/JPY tercatat menguat 0,24% ke level 105,66. Pasangan mata uang ini berhasil mempertahankan penguatannya sejak akhir pekan lalu.
“Selain karena meredanya kecemasan perang dagang, penguatan USD/JPY juga terjadi karena faktor teknikal,” ujar Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id.
Menurutnya wajar bila dollar AS berbalik menguat terhadap yen. Apalagi USD/JPY sempat menyentuh level terendahnya sejak Juli 2016. Pada 23 Maret lalu, pasangan dua mata uang itu sempat jatuh ke level 104,74.
Ditambah lagi The Greenback juga berpeluang mendapat tambahan katalis positif dari rilis indeks keyakinan konsumen AS. Meski belum dirilis, tetapi untuk bulan Februari diperkirakan indek kenyakinan konsumen akan tumbuh dari level 130,8 menjadi 131,2.
“Dari Jepang masih belum ada data ekonomi yang berpengaruh, sampai Rabu (28/3) masih mungkin melanjutkan penguatan,” timpalnya.
Meski menunjukkan penguatan tetapi secara teknikal pasangan USD/JPY masih dibayangi koreksi. Harganya masih berada di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan pelemahan. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) juga masih bergerak diarea negatif 0,6. Hanya indikator stochastic di level 30 dan indikator relative strength index (RSI) yang bergerak naik ke level 47 yang masih mendukung penguatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News