Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi
Namun begitu pasar masih optimistis tembaga akan kembali rebound dalam waktu dekat.
Melansir Reuters, Menteri Pertambangan Chile Baldo Prokurica mengatakan harga tembaga akan kembali rebound berkat penurunan permintaan terhadap tembaga.
“Walaupun perekonomian global melewati masa yang sulit, kami optimistis perekonomian akan kembali membaik,” terang Prokurica seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, harga komoditas logam industri tak kunjung bangkit
Ditambah, komentar World Health Organization (WHO) yang sedikit menenangkan pasar menjadi stimulus bagi harga komoditas termasuk tembaga. WHO mengatakan penyebaran virus korona mulai mereda. Pasalnya jumlah masyarakat yang terinfeksi berkurang setiap harinya.
Wahyu menambahkan secara teknikal jika harga tembaga gagal rebound dan berhasil menembus level support US$ 5519 per ton maka ada potensi pelemahan dapat terus berlanjut.
“Jika tembus maka ancaman pelemahan bisa berlanjut. Jika level US$ 5.519 tertembus maka bisa lebih rendah lagi seperti Mei 2017 di level US$ 5.464 per ton,” katanya.
Wahyu memasang rekomendasi buy on weakness jika harga tembaga terus menurun mendekati atau melampaui di bawah US$ 5.000 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News