kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.543   81,00   0,49%
  • IDX 8.009   -15,89   -0,20%
  • KOMPAS100 1.118   -5,96   -0,53%
  • LQ45 810   -5,53   -0,68%
  • ISSI 277   0,64   0,23%
  • IDX30 421   -3,12   -0,74%
  • IDXHIDIV20 484   -6,16   -1,26%
  • IDX80 123   -0,66   -0,54%
  • IDXV30 132   -1,98   -1,49%
  • IDXQ30 135   -1,78   -1,30%

Tembaga berbalik arah setelah sempat rebound


Rabu, 19 Februari 2020 / 15:01 WIB
Tembaga berbalik arah setelah sempat rebound
ILUSTRASI. Lembaran tembaga.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga harus kembali terkoreksi pasca rebound pada perdagangan sebelumnya. Mengutip Bloomberg, Rabu (19/2). Pukul 14.00 WIB, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terkoreksi 0,67% menjadi US$ 5.773 per ton.

Tembaga masih terus berusaha keluar dari tren negatif setelah sempat anjlok pada harga terendahnya semenjak April 2017 di level US$ 5.525 per ton di tanggal 3 Februari lalu.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai, rebound yang terjadi sebelumnya didukung oleh oversold tembaga di pasar global serta dukungan dari pemerintah China untuk memberikan stimulus pada perekonomian negara.

Baca Juga: Harga komoditas logam industri kembali terpuruk usai kekhawatiran ekonomi China

Menurutnya setelah terjadi epidemi virus corona, Bank Sentral China (PBoC) cukup banyak menggelontorkan stimulus untuk mendongkrak ekonomi dalam negeri. Terakhir, PBoC kembali menyuntikkan dana sebesar CNY 200 miliar untuk meningkatkan likuiditas pasar.

“Berkat dukungan kebijakan China wajar rebound terjadi. Apalagi pasca masa inkubasi ternyata penyebaran virus tidak seburuk bayangan akhirnya pasar pun lega,” terangnya kepada Kontan.co.id Rabu (19/2).

Meskipun sempat rebound, tembaga masih tersengat sentimen negatif virus korona mengingat perekonomian China yang melambat. China sendiri menyumbang hampir setengah dari konsumsi tembaga global. Selain itu China juga merupakan pengguna utama dari banyak logam industri.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×