Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga komoditas logam industri belum mampu rebound. Masih tingginya penambahan korban virus corona membuat harga logam industri sulit bangkit.
Mengutip Reuters, Jumat (14/2) pukul 12.45 WIB, harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 0,1% menjadi US$ 5.786 per ton.
Serupa, harga aluminium kontrak tiga bulanan di LME juga terkikis 0,3% ke US$ 1.742 per ton. Timah pun merasakan koreksi setelah melemah 0,5% menjadi US$ 1.882 per ton.
Sementara itu, Nikel menjadi logam mulia yang mengalami koreksi terbesar setelah melemah 0,6% menjadi US$ 13.210 per ton.
Baca Juga: Lonjakan kasus virus corona membuat harga logam industri nelangsa
Seperti diketahui, wabah virus corona di China belum juga menunjukkan perbaikan. Bahkan, angka kematian baru di Negeri Tirai Bambu naik 121 dan jumlah korban baru juga bertambah 5.090.
Padahal, China merupakan konsumen utama dan produsen dari banyak logam industri. "Jika otoritas China gagal menghambat virus corona dalam beberapa minggu mendatang, maka hal tersebut akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi China," kata Fitch Solutions.
Padahal secara fundamental, harga tembaga cenderung positif. Mengingat, para analis memprediksi di tahun ini defisit tembaga bakal mencapai 160.000 ton.
Padahal berdasarkan data International Copper Study Group, pada Oktober 2019 lalu, defisit tembaga baru mencapai 33.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News