Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) gencar ekspansi di tahun depan. Saat ini, emiten ini tengah dalam proses akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit.
Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap peninjauan perusahaan yang akan diakuisisi. Tapi TLDN belum melakukan perikatan dengan pihak ketiga.
Informasi mengenai nama, lokasi, luas, waktu akuisisi dan lainnya akan diungkapkan ketika proses dan tahapan telah selesai. Akuisisi tersebut akan menggunakan 71% dari dana hasil initial public offering (IPO) yang mencapai Rp 300,36 miliar.
Baca Juga: Dalam Tahap Akuisisi Perusahaan Sawit, Ini Profil Teladan Prima Agro (TLDN)
Selain ekspansi anorganik, TLDN juga akan menggunakan 29% dana IPO untuk membangun fasilitas pabrik pengolahan inti sawit atau kernel crushing plant (KCP) berkapasitas 100 ton inti sawit per hari. Dana tersebut juga untuk membangun pembangkit listrik tenaga biogas lewat anak usahanya.
Wishnu menyampaikan, sejauh ini proses pembangunan kedua proyek tersebut berjalan sesuai jadwal dan target yang ditetapkan. "Pembangunan kedua proyek tersebut ditargetkan selesai pada tahun depan dan beroperasi 2024," ucap dia, Jumat (30/12).
Pembangkit listrik tenaga biogas tersebut berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas sampai dengan 1,2 MW. Listrik yang dihasilkan akan digunakan secara internal di kebun dan pabrik yang dimiliki TLDN di Kabupaten Kutai Timur.
Kinerja operasional
Pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas ini memanfaatkan limbah dan memberikan nilai tambah bagi TLDN. Ini sejalan dengan strategi TLDN yang menerapkan zero waste management, bisnis berkelanjutan serta efisiensi biaya energi.
Baca Juga: Teladan Prima Agro dan Posco International Teken MoU Pengembangan Industri Sawit
Ekspansi lain yang dilakukan TLDN adalah mengembangkan industri hilir alias downstream dengan membangun refinery. TLDN telah menandatangani kesepahaman dengan Posco International Corporation (PIC) pada Agustus lalu. Ini kerjasama untuk pengembangan industri downstream, dengan membangun pabrik penyulingan minyak kelapa sawit.
Produk akhirnya berupa produk turunan minyak kelapa sawit yang akan dijual untuk pasar dalam negeri dan luar negeri. Menurut Wishnu, potensi industri downstream masih terbuka, baik pasar domestik maupun internasional.
Pasalnya, kebutuhan produk industri hilir meningkat dari tahun ke tahun, sehingga permintaannya terus naik secara berkelanjutan. TLDN optimistis kinerja keuangan keseluruhan di 2022 akan tumbuh positif secara tahunan. Perusahaan ini memperkirakan pendapatan naik 20% secara tahunan dan laba bersih naik 20% secara tahunan.
TLDN optimistis kinerja operasional dapat meningkat pada tahun ini. Perusahaan ini memperkirakan produksi tandan buah segar (TBS) tumbuh 10% aecara tahunan dan produksi crude palm oil (CPO) naik 10% secara tahunan.
Untuk itu, TLDN secara konsisten menerapkan praktik agronomi terbaik di kebun dan pabrik pengolahan. TLDN menerapkan pemantauan berbasis internet of things (IoT), data satelit dan remote sensing, serta alat untuk meningkatkan hasil perkebunan di setiap blok, melalui pengoperasian Teladan productivity technology science (TPTS).
Baca Juga: Laba Bersih Teladan Prima Agro (TLDN) Melesat 222,9% di Semester I-2022
Dengan pemanfaatan TPTS ini, diharapkan kinerja operasional TLDN dapat tumbuh positif. Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja keuangan, TLDN berkomitmen menjual dengan harga terbaik.
Sampai September 2022, harga jual rata-rata CPO mencapai Rp 11.566 per kg, meningkat 19,9% secara tahunan. Kemudian, harga jual rata-rata palm kernel (PK) naik 16% di Rp 7.477 per kg.
Di sisi lain, TLDN juga terus berusaha mengelola biaya produksi dengan baik. Meskipun harga bahan baku, terutama pupuk, sempat naik, tetapi emiten ini bisa mencetak kenaikan laba kotor 34% secara tahunan jadi Rp 1,02 triliun, di Januari-September 2022.
Seluruh produk TLDN saat ini dijual di dalam negeri dan belum ada yang diekspor. Beberapa pembeli produk TLDN antara lain Wilmar International Group, Astra Agro Lestari Group, KPN Group dan LG International Group.
Baca Juga: PTPN V Catat Laba Bersih Rp 1,3 Triliun Sepanjang Tahun Lalu
TLDN terbuka untuk memperluas pasar. "Sampai saat ini TLDN masih menelaah potensi dan risiko pasar ekspor, mulai dari tujuan pasar, ketersediaan logistik, persaingan pasar dan regulasi pemerintah," tutur Wishnu.
Emiten yang telah beroperasi sejak tahun 2004 ini hingga saat ini memiliki luas lahan 60.468 ha di Kabupaten Berau dan berkembang ke Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perusahaan ini memiliki standardisasi ISPO dan enam pabrik kelapa sawit. Jumlah kapasitas olah sebesar 310 ton TBS per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News