Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (16/6). Pelemahan ini menyusul tekanan yang terjadi pada rupiah kemarin.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,32% ke level Rp 14.954 per dolar AS pada perdagangan Kamis (15/6). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indoesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.943, melemah 0,32% dari Rp 14.895 pada hari perdagangan sebelumnya.
Sinyal hawkish dari bank sentral AS The Fed menjadi sentimen yang menguatkan dolar AS. Analis Mata Uang Lukman Leong mengatakan, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun dengan kenaikan masing-masing 25 bps.
"Dengan ekspektasi suku bunga terminal The Fed di kisaran 5,7%, maka sangat sulit bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuannya walau inflasi sudah mencapai target kisaran 2%-4%," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/6).
Baca Juga: Tertekan, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.943 Per Dolar AS Pada Kamis (15/6)
Dari domestik, data neraca perdagangan Indonesia bulan Mei 2023 cenderung memberikan sinyal beragam. Ekspor dan impor naik jauh lebih tinggi dari perkiraan, mencerminkan permintaan yang membaik.
Namun, surplus perdagangan Mei 2023 hanya sebesar US$ 0,44 miliar, jauh di bawah perkiraan di sekitar US$ 3 miliar dan lebih rendah dari surplus bulan April 2023 sebesar US$ 3,94 miliar. Ini menjadi surplus perdagangan terkecil dalam lebih dari tiga tahun terakhir.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, pasar juga menanti keputusan moneter dari bank sentral Eropa. "European Central Bank (ECB) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan dalam pertemuan minggu ini sebesar 25 bps," kata Ibrahim.
Baca Juga: Imbal Hasil SUN Turun ke Level Terendah, Ini Sentimennya
ECB juga diperkirakan akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini menyusul komentar terbaru dari Presiden ECB Christine Lagarde bahwa tidak ada bukti jelas inflasi telah mencapai puncaknya. Pelaku pasar juga akan mencermati keputusan suku bunga bank sentral Jepang yang akan dirilis pada Jumat (16/6).
Ibrahim memprediksi, rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.940 per dolar AS-Rp 15.000 pada Jumat (16/6). Lukman juga memperkirakan, rupiah akan melemah pada kisaran Rp 14.900 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News