Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir pekan kedua Januari 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar menguat 1,25% ke level Rp 15.149 per dolar AS, Jumat (13/1). Sedangkan, kurs rupiah Jisdor menguat 1,23% ke Rp 15.177 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, rupiah masih berlanjut menguat pada Senin (16/1), meskipun tidak akan sekuat minggu ini. Ada beberapa sentimen yang bisa mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar AS pada pekan depan.
Dari dalam negeri, ada data neraca perdagangan 2022 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (16/1). Lalu, di hari Kamis (19/1) akan ada rilis BI 7 Days Repo Rate yang juga akan mempengaruhi pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS.
“Dari global, ada rilis data GDP China pada Selasa (17/1) dan US Retail Sales pada Rabu (18/1). Dua hal itu juga akan mempengaruhi rupiah,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Baca Juga: Melesat, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 15.177 Per Dolar AS Pada Jumat (13/1)
Sejalan, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelemahan indeks dolar AS akan terus terjadi pada pekan depan.
“Pelemahan lanjutan indeks dolar masih dapat memicu penguatan rupiah ke sekitar Rp 15.000 per dolar AS,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Fikri memprediksi rupiah kemungkinan akan berada pada rentang Rp 14.925-Rp 15.225 pada awal pekan depan.
“Pekan depan, rupiah mungkin bisa menembus di bawah Rp 15.000 per dolar AS jika neraca perdagangan positif. Jika data GDP China positif, itu juga akan berdampak positif bagi rupiah,” ujar Fikri.
Sutopo memperkirakan kurs rupiah pada pekan depan berkisar di rentang Rp 14.850 – 15.200 per dolar AS.
Baca Juga: Makin Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 15.149 Per Dolar AS Hari Ini (13/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News