Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. Untuk pertama kalinya, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) melakukan pencarian dana melalui surat utang. AISA menganggap aksi ini dapat meminimalisasi cicilan pokok jika mendapat dana melalui pinjaman konvensional seperti dari perbankan.
"Keuntungannya profil maturity. Kalau utang konvensional ada cicilan pokok," terang Direktur Keuangan AISA, Sjambiri Lioe, Senin (4/3).
Menurut Sjambiri, cicilan pokok yang biasanya dikeluarkan jika perusahaan mendapat dana dari bank, dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti ekspansi. Dengan menerbitkan surat utang, Sjambiri bilang, pihaknya tidak lagi hanya menggantungkan diri pada utang konvensional.
Sejauh ini, AISA mengaku terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan. "Awalnya, sumber dana eksternal dari bank internasional, lalu masuk ke bank pemerintah, nanti ada juga sindikasi. Nah, surat utang ini juga termasuk diversifikasi itu," tambah Sjambiri.
Seperti diketahui, AISA memproses penerbitan dua surat utang dengan total nilai Rp 900 miliar. Surat utang ini terdiri dari obligasi senilai Rp 600 miliar dan sukuk ijarah Rp 300 miliar.
Dalam aksi ini, AISA menunjuk tiga sekuritas sebagai joint underwriter. Di antaranya, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.
Mulai hari ini, surat utang AISA mulai melakukan book building hingga 15 Maret mendatang. AISA berharap akan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Maret 2013. Kemudian masa penawaran umum surat utang ini berlangsung pada 1-2 April dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 April 3013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News