Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
DJPPR mencatat seri SPNS11092020 mendapatkan penawaran Rp 10,78 triliun dengan yield rata-rata 3,00%. Seri PBS002 dengan tenor dua tahun mendapatkan penawaran Rp 9,56 triliun. Seri PBS026 dengan tenor empat tahun mendapatkan penawaran sebesar Rp 8,66 triliun. Sedang, seri PBS005 dengan tenor empat tahun mendapatkan penawaran sebesar Rp 7,72 triliun.
Seri SPNS11092020 sendiri memiliki yield rata-rata 3,00%. Tingkat imbalannya pun berupa diskonto yang tanggal jatuh temponya pada 11 September 2020. Sementara itu, yield rata-rata seri PBS002 mengalami penurunan dibanding sebelumnya dari 5,06% menjadi 4,97%.
Baca Juga: Kemenkeu terbitkan SUN sebesar Rp 2 triliun lewat private placement
Darma melihat banyaknya penawaran seri SPNS11092020 ini tak terlepas dari minat investor yang lebih cenderung pada seri yang memiliki tenor jangka pendek. Sehingga volatilitasnya tidak sebesar dibanding tenor jangka panjang.
“Risk-appetite yang belum tinggi sehingga investor memilih durasi-durasi yang pendek,” kata Darma.
Sejalan dengan Darma, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga melihat investor lebih tertarik pada seri yang memiliki tenor jangka pendek. Sedang dari kacamata pemerintah, tentu akan lebih memfokuskan untuk jangka panjang. Terbukti dari jumlah yang dimenangkan oleh pemerintah paling besar di seri PBS005 sebesar Rp 4,05 triliun.
DJPPR mencatat seri PBS005 menjadi seri terbanyak yang dimenangkan oleh pemerintah. Seri PBS002 berada di urutan kedua dengan jumlah Rp 2,40 triliun. Sedang peringkat selanjutnya diisi oleh SPNS11092020 dan PBS026 dengan masing-masing mendapatkan Rp 1 triliun dan Rp 0,55 triliun.
Baca Juga: Pemerintah bakal lelang empat seri Sukuk pada Selasa (10/3), ini daftarnya
Ramdhan melihat prospek pasar Indonesia masih menarik di mata investor karena likuiditas pasar dalam kondisi yang cukup baik. Meski demikian, sentimen eksternal dari perkembangan virus korona berdampak cukup signifikan terhadap kondisi pasar.
Sementara Darma melihat terjaganya tingkat inflasi serta yield yang masih tinggi menjadi indikator yang baik bagi investor. Ditambah lagi, spread antara yield dengan regional maupun develop market masih cukup lebar sehingga prospeknya masih menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News