Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) terus gencar menambah sumber pendapatan baru. Ekspansi pembukaan gerai di tengah potensi meningkatnya konsumsi masyarakat bakal menjadi dorongan untuk emiten pengelola gerai Alfamart ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak mengatakan, jaringan toko yang luas memberikan aksesibilitas dan kenyamanan, sehingga tidak mudah didekati para pesaing baru di industri ritel kebutuhan sehari-hari ini.
AMRT melalui gerai Alfamart dan kompetitornya, Indomaret, adalah duopoli yang kuat di pasar Indonesia dengan masing-masing mengoperasikan sekitar 18.735 dan 22.080 toko, per September 2023.
Alhasil, AMRT tidak hanya berupaya mempertahankan pangsa pasar Alfamart saja tetapi juga terus berkembang, khususnya di kategori tingkat menengah melalui entitasnya PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). MIDI sekarang fokus memperlebar jaringan gerai Lawson yang menunjukkan pertumbuhan gerai luar biasa sekitar 571 per September 2023 dibandingkan 192 gerai pada tahun 2022.
Baca Juga: Ekspansi Pembukaan Gerai Terus Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT)
Rut menjelaskan, tren ini penting untuk pertumbuhan AMRT ke depan, bukan hanya dari segi jumlah toko tetapi juga karena semakin tinggi margin yang ditawarkan oleh format Lawson yang relatif lebih besar dibandingkan toko lain. Terlebih, Lawson diperkaya dengan ragam produk siap saji (RTE) dan siap minum (RTD).
“Kami berharap AMRT tidak hanya mempertahankan pangsa pasarnya namun juga memperluas jangkauannya, khususnya pada kategori toko tingkat menengah lewat Lawson,” ungkap Rut Yesika dalam riset 12 Desember 2023.
Mirae Asset Sekuritas masih melihat pertumbuhan pesat pada grup Alfamart, yang telah berkembang sebesar 9,1% YoY menjadi 21.828 gerai hingga September 2023. Rata-rata penambahan toko ini telah bertumbuh dibandingkan dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan (CAGR) 7,6% selama periode 2018-2022.
Baca Juga: Cek rekomendasi BREN, BRIS, BBTN, MAPA, AMRT, dan SMGR untuk Selasa (16/1)
Sementara itu, Rut memperkirakan adanya penambahan sekitar 1.600 toko pada tahun 2024, dengan pertumbuhan paling besar diharapkan dari segmen grup MIDI. Peluncuran toko berkonsep seperti Alfamidi dan Lawson, ditambah dengan berdirinya toko di industri perawatan pribadi yakni Dan+Dan, bakal menjadi perhatian.
Pertumbuhan di Alfamidi jauh mengungguli grup Alfamart dengan peningkatan 23,1% YoY menjadi 2.781 gerai karena didukung oleh penambahan 379 gerai grup Lawson selama Januari – September 2023.
Rut meyakini, perluasan toko Lawson akan terus berlanjut karena didorong oleh permintaan yang meningkat pesat dari produk RTE dan RTD seiring dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat yang pulih pascapandemi.
Alfamart juga menawarkan berbagai program promosi untuk mendukung ekspansinya, antara lain program cashback dan diskon biaya waralaba, program konversi, dan bisnis sewa.
“Program pengembangan kinerja dan layanan lainnya akan terus dikembangkan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang untuk menanamkan kepercayaan yang lebih besar pada pewaralaba yang berkolaborasi dengan AMRT,” imbuh Rut.
Baca Juga: Asing Catat Net Sell Terbesar pada 10 Saham Ini Dalam Sepekan
Analis Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Ashalia Fitri menambahkan, pemilihan umum (pemilu) tahun ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti AMRT. Sebab, belanja terkait pemilu kemungkinan besar akan dihabiskan salah satunya untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Selain belanja pemilu, lanjut Ashalia, faktor lain yang dapat mendorong kinerja AMRT adalah Bantuan langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan pemerintah ke masyarakat. Sejumlah bantuan sosial berpotensi meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga akan berdampak positif bagi permintaan produk AMRT.
“Di tahun ini dengan adanya pemilu kita liat akan berdampak positif untuk perusahaan FMCG seperti AMRT,” kata Ashalia kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Ashalia memberi rekomendasi Buy untuk AMRT dengan target harga sebesar Rp 3.250 per saham. Sedangkan, Rut Yesika mempertahankan rekomendasi Trading Buy untuk AMRT dengan target harga tidak berubah di Rp 3.200 per saham.
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Jajaki Kerja Sama Sektor Komersial Niaga di IKN
Rut memaparkan, rekomendasi AMRT tersebut didasarkan pada perluasan toko yang berkelanjutan, perbaikan kondisi perekonomian, arus kas bebas yang kuat, perubahan dalam bauran produk dan inovasi dengan format toko baru, serta efisiensi pengoperasian.
Namun patut diwaspadai pertumbuhan toko baru yang lebih lambat dari perkiraan dan pertumbuhan konsumsi domestik yang lebih lesu dapat menjadi risiko untuk AMRT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News