kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi Pembukaan Gerai Terus Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT)


Senin, 22 Januari 2024 / 20:32 WIB
Ekspansi Pembukaan Gerai Terus Berlanjut, Simak Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT)
ILUSTRASI. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) diyakini mampu mempertahankan kinerja solid hingga akhir tahun 2023.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diyakini mampu mempertahankan kinerja solid hingga akhir tahun 2023. Ke depan, penambahan gerai baru akan terus mendukung kinerja AMRT yang mulai menyasar ke luar Jawa.

Dari periode Januari–September 2023, AMRT mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 25,1% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2,2 triliun. Kenaikan tersebut sejalan dengan kinerja pendapatan kuartal III-2023 sebesar Rp 26,2 triliun yang turun 5,3% QoQ tetapi naik 8,0%YoY. Hasil tersebut membawa pendapatan kumulatif menjadi Rp 80 triliun yang bertumbuh 10,9% YoY per kuartal III-2023.

Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey memandang bahwa penjualan AMRT relatif solid pada periode kuartal ketiga 2023. Catatan positif mampu dipertahankan, meskipun terjadi penurunan kinerja secara kuartalan karena normalisasi setelah Lebaran, serta musim tahun ajaran baru yang membuat penjualan sedikit mengalami penurunan.

Solidnya penjualan AMRT selama periode tersebut tidak lepas dari perolehan pertumbuhan penjualan di toko yang sama alias same store sales growth (SSSG) yang positif di level 4,5% dari awal tahun hingga kuartal ketiga 2023. Hasil itu sudah hampir mencapai target manajemen AMRT untuk SSSG tahun 2023 dan 2024 masing-masing bertumbuh sebesar 5% dan 5,5%.

Baca Juga: Mengail Cuan Saat Konsolidasi

Terlebih, Andhika berujar, penjualan periode Oktober-November 2023 tercatat sudah sesuai ekspektasi dan berpotensi lebih baik dibanding kuartal sebelumnya. Secara musiman, kuartal terakhir memang merupakan high base untuk penjualan AMRT, setelah festive season pada kuartal kedua.

Sementara itu, kontribusi terbesar penjualan AMRT masih ditopang oleh segmen food sebesar Rp56,4 triliun atau berkontribusi sekitar 71% hingga periode kuartal III-2023. Hanya saja, pengeluaran (opex) AMRT juga terpantau meningkat menjadi 19% seiring dengan ekspansi gerai yang dilakukan oleh AMRT sepanjang tahun 2023.

Sepanjang Januari hingga September 2023, grup AMRT telah membuka sekitar 1.361 gerai dari target setahun penuh sebanyak 1.700 gerai. Porsi terbesar bersumber dari pembukaan gerai Alfamart sekitar 1.200 gerai dengan alokasi belanja modal (capex) sebesar Rp 4 triliun dari jumlah capex keseluruhan sekitar Rp 6 triliun di level grup.

Walaupun demikian, Andhika menyoroti adanya perbaikan margin di level 21,1% per September 2023, dibandingkan 20,5% per September 2022. Hasil ini dinilai karena dukungan kuat dari permintaan bahan pokok (FMCG), dimana AMRT dapat melakukan pass-on terhadap kenaikan harga FMCG kepada pembeli.

Baca Juga: Kinerja Emiten Swalayan Berpotensi Tumbuh di 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Patut diketahui, tiap gerai AMRT dapat menetapkan harga yang berbeda untuk satu produk dalam satu periode dengan rentang kenaikan maksimal 2-3%. Oleh karena itu perbaikan margin kotor AMRT disebabkan oleh mix revenue dari produk SKU pada masing-masing gerainya. Serta, didukung penjualan produk Ready To Eat (RTE) dan Ready To Drink (RTD) yang memiliki margin lebih baik.

“Sejalan dengan hal tersebut, kami mengestimasikan margin kotor AMRT pada tahun 2023 dan 2024 berada di posisi 21%–22%,” jelas Andhika dalam riset 8 Desember 2023.

Andhika mengungkapkan, manajemen AMRT telah menginformasikan alokasi belanja modal alias capex, serta target pembukaan gerai di 2024 akan lebih rendah dibandingkan tahun 2023. AMRT juga akan lebih fokus pembukaan gerai di luar daerah Jawa, yang ditargetkan berada di area Timur Indonesia.

Periode Pemilihan Umum (Pemilu) dipandang sebagai momentum yang akan menguntungkan kinerja emiten ritel kebutuhan sehari-hari seperti AMRT. Pemilu dianggap berpotensi mendorong uang beredar, yang bertranslasi terhadap pertumbuhan daya beli ataupun konsumsi masyarakat terhadap produk FMCG.

“Adanya tahun pemilu memberikan angin segar terhadap beberapa sektor khususnya sektor ritel,” imbuhnya.

Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Momentum Pemilu Dorong Pertumbuhan Sektor Ritel

Andhika menyebutkan, AMRT masih berfokus sebagai penyedia produk grosir yang mudah dijangkau masyarakat. Langkah tersebut akan dilengkapi inisiatif omni channel melalui layanan Alfagift dengan pertumbuhan total aktif member Alfamart mencapai 43,5% Ytd per September 2023.

Adapun porsi penjualan online masih sekitar 5% dari total penjualan AMRT hingga kuartal ketiga 2023. Namun kontribusi perlahan terus meningkat dibandingkan porsi sekitar 1% pada tahun 2020, dan juga manajemen AMRT masih melihat potensi ruang pertumbuhan penjualan online sebesar 2-3%.

Menurut Andhika, secara basket size, patut dicermati pula penjualan online yang lebih besar dari pada offline yakni sekitar Rp 100.000 dibandingkan Rp 45.000. Sementara itu, fee based income juga layak menjadi perhatian yang telah terbukti menopang pendapatan bersih AMRT dengan kontribusi 23,3% per September 2023, serta bertumbuh 7,1%YoY.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Jajaki Kerja Sama Sektor Komersial Niaga di IKN

Selain itu, masih tingginya angka unbanked population sekitar 48% populasi orang dewasa di Indonesia menjadikan keuntungan tersendiri bagi AMRT untuk mendapatkan charge atau biaya tambahan dari setiap transaksi pembayaran. Unbanked merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tidak menggunakan layanan perbankan tradisional dalam bentuk apapun.

AMRT juga memiliki kemampuan menyesuaikan harga kepada para pembeli yang mampu meningkatkan margin, serta kenaikan rata-rata UMP sekitar 3%-4% yang di bawah ekspektasi sekitar 7%-8% pada 2024, berpotensi mendorong lebih banyak ekspansi pembukaan gerai AMRT di tahun 2024.

Dengan berbagai faktor yang telah disebutkan, Andhika mempertahankan rekomendasi buy untuk AMRT dan menaikkan target harga ke Rp 3.200 per saham dari target sebelumnya Rp 3.100 per saham. Adapun saham AMRT ditutup pada posisi Rp 2.680 per saham di perdagangan Senin (22/1).

Selanjutnya: Jelang Rilis Laporan Keuangan 2023, Saham-Saham Perbankan Ini Layak Dicermati

Menarik Dibaca: Hasil Survei, 42,96% Mahasiswa Akan Terima Uang Tanpa Pilih Kandidat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×